Memulangkan Pantun Madura: Menjaga Jati Diri di Tanah Rantau
Bagi masyarakat Madura, merantau adalah jalan hidup. Namun, dibalik keberhasilan ekonomi di tanah asing atau luar negeri, ada harga mahal yang sering kali terbayar tanpa sadar: hilangnya identitas linguistik. Salah satu yang paling terancam adalah pantun Madura. Mengapa Ini Mengkhawatirkan? Banyak generasi muda Madura, terutama yang lahir atau besar di perantauan, kini kehilangan sentuhan terhadap sastra lisan ini. Pantun bukan sekadar permainan kata, melainkan wadah nilai moral, kritik sosial, dan cara berkomunikasi yang santun. Fenomena ini kian nyata ketika kita melihat keluarga yang telah berpuluh tahun menetap di luar negeri. Bahasa Madura yang digunakan seringkali hanya sebatas alat komunikasi fungsional, sementara nilai estetika dan filosofis dalam pantun mulai terlupakan. Tanpa upaya pelestarian, kita sedang menyaksikan perlahan-lahan pupusnya "roh" kebudayaan kita sendiri. Solusi di Era Digital Jarak geografis seharusnya tidak lagi jadi penghalang. Gene...