Postingan

Featured Post

Pertemuan Tak Terduga yang Menghangatkan Kenangan Lama

Gambar
Kadang hidup menghadirkan kejutan kecil yang mampu membangkitkan kenangan besar.  Itulah yang saya rasakan ketika tanpa sengaja bertemu dengan seorang sahabat lama, Hammam—teman semasa di SMA Negeri 1 Ambunten, Kabupaten Sumenep.  Kami sama-sama lulus pada tahun 1991.  Sejak itu, jalan hidup membawa kami ke arah yang berbeda.  Walau jarak rumah kami hanya sekitar dua belas kilometer, kesibukan masing-masing telah membuat kami jarang, bahkan nyaris tak pernah, berjumpa. Pertemuan itu terjadi secara tak sengaja. Hari itu saya dan istri hendak berobat ke seorang dokter di Ambunten.  Tapi, di tengah perjalanan, sepeda motor matic kami mendadak macet. Saya pun menuntunnya perlahan menuju bengkel terdekat.  Siapa sangka, di tengah rasa kesal karena kendaraan mogok, saya justru berpapasan dengan wajah yang tak asing—Hammam.  Seketika kenangan masa remaja menyeruak. Kami saling sapa, lalu tertawa mengingat masa-masa di SMA dulu yang penuh canda, semangat, dan ...

Mengurai Alasan di Balik Pilihan Presiden Prabowo terhadap Program Makanan Bergizi Gratis (MBG)

Gambar
Pendahuluan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangka Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, jadi salah satu program unggulan pemerintah baru.  Program ini disebut sebagai langkah konkret untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia lewat asupan gizi seimbang, terutama bagi anak-anak sekolah dan masyarakat kurang mampu.  Tapi di balik niat baik tersebut, muncul pertanyaan kritis: mengapa negara lebih memilih membagikan makanan bergizi gratis dibanding memperkuat daya beli masyarakat agar mampu memenuhi kebutuhan gizinya secara mandiri? Pengetahuan Gizi Bukan Lagi Masalah Utama  Di era digital dan keterbukaan informasi saat ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya makanan bergizi sudah meningkat pesat.  Melalui media sosial, penyuluhan kesehatan, hingga kurikulum pendidikan, masyarakat telah memahami apa itu gizi seimbang, bahan pangan sehat, dan cara pengolahan yang benar.  Dengan kata lain, masalah utama bangsa ini bukan ter...

SDN Padangdangan 2 Gelar Senam Pagi Rutin, Tumbuhkan Semangat dan Jiwa Sehat Siswa

Gambar
Senam pagi SDN Padangdangan 2. [sh] SUMENEP — Setiap pagi sebelum kegiatan belajar dimulai, para peserta didik SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan tampak bersemangat mengikuti senam bersama di halaman sekolah.  Dengan diiringi musik yang ceria, anak-anak bergerak kompak mengikuti gerakan yang dipandu guru. Rabu (15/10/2025).  “Dengan diiringi musik, anak-anak semangat melaksanakan senam,” ungkap Sundari, S.Pd, guru kelas II di sekolah tersebut.  Ia menuturkan bahwa kegiatan senam pagi ini sudah jadi rutinitas harian sebelum siswa memasuki kelas. Senam tersebut berlangsung singkat, hanya sekitar lima menit, tapi cukup untuk menyegarkan tubuh dan membangkitkan semangat belajar.  Kegiatan ini sekaligus jadi bentuk penerapan nilai men sana in corpore sano — dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. SDN Padangdangan 2 yang berlokasi di Dusun Dunggadung, Desa Padangdangan, terus berupaya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menyehatkan.  Melal...

Isco Pediyah 2025 Berjalan Sukses, SDN Pasongsongan 4 Raih Juara Pertama

Gambar
Abu Siri, S.Ag (kanan). [sh] SUMENEP — Ketua KKG PAI (Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam) Kecamatan Pasongsongan, Abu Siri, S.Ag, menilai bahwa pelaksanaan Isco Pediyah 2025 yang digelar di SDN Padangdangan 1 berlangsung sukses dan sesuai harapan. Selasa (14/10/2025).  Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya jjadi ajang kompetisi, tapi juga wadah pembinaan bagi siswa dalam memperdalam nilai-nilai keagamaan sejak dini.  “Pelaksanaan tahun ini cukup tertib, meriah, dan mampu menumbuhkan semangat belajar agama di kalangan siswa,” ujarnya. Dalam ajang tersebut, SDN Pasongsongan 4 berhasil meraih juara pertama, mengungguli peserta lain dari berbagai sekolah dasar se-Kecamatan Pasongsongan.  Pemenang ini selanjutnya akan mewakili Kecamatan Pasongsongan untuk berlaga di tingkat kabupaten. Abu Siri berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut setiap tahun sebagai sarana memperkuat karakter religius dan kompetensi siswa di bidang pendidikan diniyah. [sh]

Semangat Siswa SDN Soddara 2 Ikut Isco Pediyah Patut Diacungi Jempol

Gambar
Bambang Sutrisno (kiri) bersama ketiga muridnya dan guru pendamping SDN Soddara 2. [sh] SUMENEP  —  Kendati berlokasi di pelosok desa, semangat siswa-siswi SDN Soddara 2 Kecamatan Pasongsongan mengikuti ajang Isco Pediyah yang digelar di SDN Padangdangan 1 patut mendapat apresiasi. Selasa (14/10/2025).  Kepala SDN Soddara 2, Bambang Sutrisno, menyampaikan bahwa keikutsertaan peserta didiknya dalam kompetisi tersebut bukan semata untuk meraih juara, tapi sebagai bentuk semangat belajar dan keberanian tampil di ajang pendidikan diniyah. “Kami menyadari keberadaan peserta didik kami. Tapi apakah kami harus berdiam diri? Tentu tidak. Kami selalu menanamkan harapan kepada mereka, bahwa kamu adalah yang terbaik,” ujar Bambang Sutrisno dengan penuh semangat. Menurutnya, partisipasi siswa dari sekolah pelosok seperti SDN Soddara 2 menjadi bukti bahwa semangat belajar dan tekad untuk berkembang tidak mengenal batas wilayah.  “Kami tidak berharap muluk-muluk, yang penting sisw...

Ketua KKKS Pasongsongan Hadiri Pelaksanaan Isco Pediyah di SDN Padangdangan 1

Gambar
Haji Akhmad Busri, M.Pd. [sh] SUMENEP — Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kecamatan Pasongsongan, Haji Akhmad Busri, M.Pd, turut hadir dalam pelaksanaan Isco Pediyah yang berlangsung di SDN Padangdangan 1 Kecamatan Pasongsongan. Selasa (14/10/2025). Dalam kesempatan tersebut, H. Akhmad Busri menjelaskan bahwa Isco Pediyah merupakan ajang kompetisi bagi siswa-siswi sekolah dasar yang berfokus pada pendidikan diniyah atau keagamaan.  “Kompetisi ini bertujuan untuk mengukur kecerdasan, keterampilan emosional, dan spiritual siswa di samping kemampuan akademis mereka,” ujarnya singkat. Ia juga menilai bahwa pelaksanaan kegiatan Isco Pediyah kali ini berjalan sukses dan tertib, berkat kerja sama antara panitia, guru, serta dukungan dari seluruh peserta didik. Kegiatan Isco Pediyah diharapkan bisa menjadi sarana positif dalam menumbuhkan semangat belajar dan memperkuat karakter religius di kalangan siswa sekolah dasar di Kecamatan Pasongsongan. [sh]

Di SDN Padangdangan 1 Digelar Isco Pediyah, Ajang Asah Kecerdasan dan Spiritual Siswa

Gambar
Abu Supyan (kanan). [sh] SUMENEP — Bertempat di SDN Padangdangan 1 Kecamatan Pasongsongan kegiatan Isco Pediyah (Intelligent Student Competition Pendidikan Diniyah) digelar sebagai ikhtiar meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di tingkat sekolah dasar. Selasa (14/10/2025).  Pengawas Bina SD Kecamatan Pasongsongan, Abu Sufyan, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Isco Pediyah merupakan kompetisi yang berfokus pada pengembangan aspek keagamaan bagi para murid SD. “Kompetisi ini bertujuan untuk mengukur kecerdasan, keterampilan emosional, dan spiritual siswa di samping kemampuan akademis mereka,” ujar Abu Sufyan. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa peserta terbaik dari kegiatan ini akan diikutsertakan pada Isco Pediyah tingkat kabupaten sebagai perwakilan Kecamatan Pasongsongan. Lewat Isco Pediyah ini, diharapkan siswa bisa tumbuh jadi generasi cerdas, berkarakter, dan berakhlakul karimah. [sh]

Isco Pediyah Kecamatan Pasongsongan di Gelar di SDN Padangdangan 1, Ajang Asah Kecerdasan Diniyah Siswa SD

Gambar
Agus Sugianto (berdiri). [sh] SUMENEP — SDN Padangdangan 1 Kecamatan Pasongsongan ditempati kegiatan Isco Pediyah (Intelligent Student Competition Pendidikan Diniyah).  Isco Pediyah merupakan ajang kompetisi bagi siswa-siswi sekolah dasar yang berfokus pada penguatan pendidikan keagamaan. Selasa (14/10/2025).  Koordinator Akademik Isco Pediyah, Agus Sugianto, S.Pd, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wadah bagi siswa untuk mengasah kemampuan mereka, tidak hanya dari sisi akademik, tapi juga aspek emosional dan spiritual. “Kompetisi ini bertujuan untuk mengukur kecerdasan, keterampilan emosional, dan spiritual siswa di samping kemampuan akademis mereka,” ujar Agus Sugianto. Melalui Isco Pediyah, diharapkan para peserta didik dapat tumbuh jadi generasi cerdas yang berakhlak mulia serta memiliki keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keagamaan. [sh]

Jejak Kenangan dan Sebuah Surat Keterangan dari Almamater

Gambar
Senin, 14 Oktober 2025, jadi hari yang tak biasa bagi saya. Pagi itu, pukul 07.40 WIB, saya melangkahkan kaki ke kantor Tata Usaha (TU) SMA Negeri 1 Ambunten, Kabupaten Sumenep.  Tujuan saya sederhana: meminta Surat Keterangan Tanggal Lahir. Hal ini diperlukan karena di ijazah lama saya, yang terbit lebih dari tiga dekade silam, tidak tercantum tanggal lahir.  Sementara itu seluruh dokumen resmi saya seperti KTP, KK, Akta Kelahiran, hingga SIM mencantumkan tanggal lahir yang sama.  Celah kecil ini bisa berujung besar: tanpa surat keterangan resmi dari sekolah, status saya sebagai tenaga PPPK Paruh Waktu Kabupaten Sumenep bisa terancam. Tapi yang menarik dari perjalanan kecil itu bukan semata urusan administratif.  Nostalgia Saat melangkah masuk ke halaman sekolah, nuansa nostalgia menyergap begitu kuat di alam pikiran. Seolah waktu mundur tiga puluh empat tahun ke belakang, saat saya masih berseragam putih abu-abu dan penuh cita-cita muda.  Angin yang berembus d...

SDN Padangdangan 2 Rutin Gelar Program Bersase Tiap Sabtu

Gambar
SUMENEP - SDN Padangdangan 2, Kecamatan Pasongsongan, rutin melaksanakan program Bersih Sampah Sekolah (Bersase) setiap hari Sabtu.  Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa dan guru sebagai upaya menanamkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sejak dini. Sabtu (11/10/2025).  Sundari, S.Pd, guru kelas 2 di sekolah tersebut, menjelaskan bahwa kegiatan Bersase bukan sekadar membersihkan lingkungan sekolah, tapi juga bagian dari pembentukan karakter peserta didik. “Tujuan Bersase menciptakan lingkungan bersih, nyaman, sehat, dan aman untuk belajar, serta menanamkan karakter peduli lingkungan, kedisiplinan, dan kebersamaan di kalangan peserta didik,” terang Sundari. Melalui program rutin ini, SDN Padangdangan 2 berharap budaya menjaga kebersihan dan gotong royong bisa terus tumbuh di kalangan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. [sh]

SDN Padangdangan 2 Gelar Kegiatan Shoyama, Tanamkan Cinta Rasul dan Tolak Bullying

Gambar
Siswa SDN Padangdangan 2 gelar baca sholawat dan Yasin bersama. [Foto: sh] SUMENEP — SDN Padangdangan 2, Kecamatan Pasongsongan, rutin menggelar kegiatan keagamaan setiap Jumat pagi bertajuk Shoyama (Sholawat dan Yasin Bersama).  Kegiatan ini memadukan dzikir, doa, dan bacaan Al-Qur’an sebagai sarana memperkuat keimanan serta menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW di kalangan siswa. Jumat (10/10/2025).  Dalam kegiatan Shoyama kali ini, salah seorang guru, Suriyanto, menyampaikan pesan moral kepada seluruh peserta agar saling menghormati dan tidak melakukan tindakan perundungan di sekolah. “Siapapun yang di-bullying, kalian harus melapor kepada guru kelasnya,” tegas Suriyanto di hadapan siswa. Kegiatan Shoyama diharapkan jadi wadah pembinaan karakter dan spiritual bagi siswa SDN Padangdangan 2, sehingga selain cerdas secara akademik, mereka juga tumbuh dengan akhlak yang baik dan kepedulian terhadap sesama. [sh]

Membaca Ulang Sejarah Penyebaran Islam di Nusantara: Suara Jernih Kiai Said Aqil Siradj

Gambar
Dalam salah satu perbincangan menarik di kanal YouTube Mahfud MD Official, Kiai Said Aqil Siradj—ulama besar Nahdlatul Ulama yang dikenal dengan keluasan ilmunya dan ketenangan sikapnya—kembali menyentil kesadaran sejarah umat Islam Indonesia.  Dalam dialog tersebut, Kiai Said menegaskan bahwa Islam di bumi Nusantara tidak dibawa oleh orang-orang Yaman sebagaimana sering diklaim oleh sebagian kelompok yang mengaku sebagai “habib”. Pernyataan tegas tersebut bukan dimaksudkan untuk menyerang siapa pun, tapi lebih kepada meluruskan fakta sejarah agar umat Islam memahami asal-usul penyebaran Islam di Nusantara secara objektif.  Penyebar Islam Nusantara Menurut Kiai Said, para tokoh penyebar Islam di awal masa datangnya agama ini ke wilayah kepulauan Nusantara justru bukan berasal dari Hadramaut (Yaman), melainkan dari berbagai wilayah dunia Islam yang lebih luas—termasuk dari Mesir, Persia, dan bahkan Tiongkok. Nama-nama seperti Fatimah binti Maimun di Gresik, yang dikenal sebagai...

Rokat Pandhaba: Tradisi Spiritual dan Pembelajaran Moral dalam Pagelaran Macopat Madura

Gambar
Tradisi di Madura memiliki akar budaya yang sangat kuat, salah satunya adalah Rokat Pandhaba—sebuah ritual yang memadukan unsur spiritual, seni, dan moralitas masyarakat.  Tradisi ini masih lestari di berbagai wilayah seperti di Kabupaten Sumenep, Pamekasan, dan Sampang. Hal ini jadi bagian penting dari identitas kultural masyarakat Madura.  Melalui Rokat Pandhaba, masyarakat tidak hanya menjalankan ritual adat, tapi juga meneguhkan hubungan spiritual mereka dengan Tuhan dan sesama. Nilai Spiritual Dalam pelaksanaannya, Rokat Pandhaba diiringi dengan pagelaran macopat, sebuah bentuk kesenian tradisional berupa tembang atau syair berbahasa Madura klasik.  Disinilah elemen spiritual dan kultural berpadu dengan indah. Masyarakat meyakini bahwa melalui ritual ini, mereka bisa memohon keselamatan, kesejahteraan, serta perlindungan dari Tuhan.  Doa-doa yang diucapkan dalam Rokat Pandhaba menyimbolkan pengharapan akan kehidupan yang tenteram dan dijauhkan dari mara bahaya, ...

Menyingkap Manipulasi Nasab: Pandangan Kritis Kiai Said Aqil Siradj dan Kesadaran Ulama Nusantara

Gambar
Perbincangan super menarik muncul dari kanal YouTube Mahfud MD Official ketika Kiai Said Aqil Siradj, salah satu ulama besar Nahdlatul Ulama, menyampaikan pandangan tajam tapi elegan terkait asal-usul kaum habib. Dalam perbincangan tersebut, Kiai Said menegaskan bahwa habib bukan keturunan Nabi Muhammad SAW, melainkan hasil klaim sejarah yang tidak tersambung secara valid kepada Rasulullah. Pernyataan ini, meskipun terkesan berani, tidaklah bertentangan dengan pandangan para ulama besar Nusantara.  Sejak masa lalu, banyak kiai dan ahli sejarah Islam di Indonesia sudah menaruh kecurigaan terhadap keabsahan silsilah yang diklaim kalangan habib bangsa Yaman.  Para ulama terdahulu memahami bahwa kemuliaan sejati tidak lahir dari darah keturunan, melainkan dari ilmu, akhlak, dan kontribusi terhadap umat. Kiai Said menegaskan bahwa dasar pandangannya bersumber dari catatan sejarah. Ia menyebut nama Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir, sosok yang selama ini diyakini sebagai leluhur para ...

Kiai Said Aqil Siradj dan Jalan Lembut dalam Menyikapi Isu Keumatan

Gambar
Dalam beberapa waktu terakhir, sosok Kiai Haji Said Aqil Siradj kembali menjadi sorotan publik melalui berbagai podcast di sejumlah kanal YouTube.  Dalam forum-forum tersebut, Kiai Said kerap menyampaikan pandangan yang lembut dan meneduhkan terhadap isu-isu keagamaan yang sedang hangat, termasuk kontroversi seputar klan Baalawi di Indonesia.  Berbeda dengan beberapa ulama lain seperti Kiai Imaduddin atau Kiai Marzuki Mustamar yang berbicara dengan gaya lebih tegas dan frontal, Kiai Said memilih pendekatan dialogis dan penuh kedamaian. Sikap ini bukan tanpa alasan. Sebagai seorang ulama besar yang telah lama berkecimpung dalam dunia keilmuan Islam, Kiai Said memahami bahwa Islam tidak hanya berbicara tentang benar dan salah, tapi juga tentang cara menyampaikan kebenaran dengan penuh hikmah.  Pendekatan beliau mencerminkan semangat wasathiyah—jalan tengah—yang selalu diusung Nahdlatul Ulama (NU).  Dengan gaya tutur yang santun, Kiai Said seolah ingin menegaskan bahwa ...

Kiai Said Aqil Siradj dan Kejernihan Berpikir dalam Menyikapi Isu Baalawi

Gambar
Dalam beberapa hari terakhir, publik dikejutkan pernyataan Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siradj dalam podcast di kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored.  Dalam tayangan yang ramai diperbincangkan tersebut, Kiai Said menyinggung soal kontroversi isu klan Baalawi di Indonesia—sebuah topik sensitif yang berkaitan dengan asal-usul, pengaruh, dan dinamika sosial-keagamaan kelompok tertentu.  Tapi ketika saya cermati dengan pikiran jernih, tema utama dalam podcast itu tidak semata-mata menyoal isu Baalawi.  Lebih dari itu, perbincangan tersebut membuka cakrawala luas tentang gerakan Islam radikal, relasi Nahdlatul Ulama dengan pemerintah, serta pandangan teologis yang mendalam mengenai keislaman di Indonesia. Keilmuan yang Mumpuni Sebagai eks Ketua Umum PBNU dua periode sebelum Gus Yahya Cholil Staquf, Kiai Said dikenal sebagai ulama yang memiliki kedalaman ilmu di bidang teologi Islam, tasawuf, dan filsafat.  Pemikirannya tidak hanya tajam secara intelektual, tapi juga menukik ...

Kepala SDN Padangdangan 2 Ingatkan Siswa Pentingnya Disiplin Lewat Upacara Bendera

Gambar
Upacara bendera SDN Padangdanngan 2 Kecamatan Pasongsongan. [Foto: sh] SUMENEP — Kepala SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan, Madun, S.Pd,SD, mengingatkan para siswa agar selalu menanamkan sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Senin (6/10/2025).  Hal itu disampaikan dalam amanat upacara bendera yang rutin digelar setiap hari Senin di halaman sekolah. “Upacara bendera rutin yang kita laksanakan mengajarkan kalian sebagai murid untuk terus disiplin,” ujar Madun dalam amanatnya. Ia menambahkan, kegiatan upacara bukan hanya sebagai bentuk penghormatan kepada bendera merah putih, tapi juga sebagai sarana membangun karakter siswa agar lebih tertib, tanggung jawab, dan menghargai waktu. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan seluruh peserta didik SDN Padangdangan 2 mampu menerapkan nilai kedisiplinan, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah masing-masing. [sh]

PB Elang Waru Jadi Tamu dalam Pertandingan Persahabatan dengan MBS Sumenep

Gambar
Pertandingan persahabatan klub Elang Waru Pamekasan dengan klub MBS Sumenep. [Foto: sh] SUMENEP – Klub bulutangkis PB Elang asal Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, jadi tamu dalam pertandingan persahabatan melawan klub MBS Sumenep.  Pertandingan berlangsung meriah di Lotus Café, Jalan Kiyai H. Mansyur, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep. Ahad (5/10/2025).  Kegiatan ini tidak hanya jadi ajang silaturahmi antar pemain muda bulutangkis dari dua kabupaten di Madura tersebut, tapi juga kesempatan bagi para pemain untuk menambah pengalaman bertanding dan memperkuat sportivitas. Pelatih PB Elang, Agus Setiawan, menyampaikan bahwa pertandingan persahabatan tersebut sangat berarti bagi timnya. “Kami mendapatkan beberapa catatan rekomendasi bagi masing-masing pemain. Sehingga kami bisa mengambil tindakan perbaikan ke depannya,” ujar Agus Setiawan meniscaya. Pertandingan persahabatan ini diharapkan jadi langkah awal bagi kedua klub untuk terus meningkatkan kemampuan, mempererat ...

Dukungan Orang Tua Jadi Modal Awal Prestasi Adib di Dunia Bulutangkis

Gambar
Club bulutangkis Elang Waru saat latihan persahabatan dengan club MBS Sumenep. [Foto: sh] PAMEKASAN — Dukungan orang tua terhadap putra-putrinya untuk terus berlatih merupakan modal awal dalam meraih prestasi.  Hal itu tampak pada sosok Adib, siswa kelas 4 sekolah dasar asal Pasean, yang mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya untuk menekuni olahraga bulutangkis. Setiapkali latihan, Adib selalu diantar ibunya ke Club Elang yang berlokasi di gedung eks-Kewedanan Waru, Pamekasan.  Di bawah arahan pelatih Agus Setiawan, Adib rutin berlatih guna mengasah kemampuan dan semangat bertanding. “Sebelumnya anak saya berlatih bulutangkis di Kota Pamekasan. Tapi karena jaraknya jauh, akhirnya putra saya berlatih di Club Elang,” ujar ibu Adib ketika sedang menunggu putranya berlatih. Ahad (5/10/2025).  Pelatih Club Elang, Agus Setiawan, menilai Adib memiliki potensi besar untuk berkembang jadi pemain profesional jika terus berlatih dengan disiplin.  “Adib punya teknik dasar...

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

Gambar
Kedua asesor bersama kepala dan guru  KB-PAUD Sabilul Rosyad. [Foto: sh] PAMEKASAN – Suasana berbeda tampak sejak pagi di lingkungan KB-PAUD Sabilul Rosyad, yang berlokasi di Desa Pagagan, Kecamatan Pademawu. Sabtu (4/10/2025).  Seluruh pendidik, tenaga kependidikan, hingga komite sekolah bersiap menyambut kehadiran tim asesor yang bertugas melakukan akreditasi.  Kegiatan akreditasi ini dimulai pukul 07.00 WIB dan berlangsung dengan penuh semangat dan rasa kebersamaan.  Kegiatan akreditasi dihadiri dua asesor, yaitu Nur Fitrianti, S.Pd.I., M.Pd dan Moh. Syamsul, S.H., S.Pd., M.Pd. Kedua asesor tersebut disambut hangat Kepala KB-PAUD Sabilul Rosyad, para guru, tenaga kependidikan, serta perwakilan orang tua murid.  Setelah acara penyambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan resmi akreditasi visitasi.  Kepala sekolah menyampaikan sambutan yang berisi ucapan terima kasih kepada tim asesor serta harapan besar agar melalui proses akreditasi ini, KB-PAUD Sab...

Pertandingan Persahabatan Futsal Wanita Warnai Lapangan Sabar Sejati

Gambar
Tim futsal Tombak Sakti Padangdangan. [Foto: sh] SUMENEP  -  Pertandingan persahabatan futsal wanita mempertemukan tim Tombak Sakti Padangdangan melawan tim gabungan dari Pasongsongan berlangsung meriah di lapangan futsal Sabar Sejati, di Dusun Teppoh, Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan. Sabtu malam (4/10/2025).  Pertandingan ini jadi ajang silaturahmi dan kebersamaan antarpecinta futsal wanita di wilayah Pasongsongan.  Kedua tim tampil penuh semangat dan menjunjung tinggi sportivitas sepanjang laga berlangsung. Maria, salah satu pemain dari tim Tombak Sakti Padangdangan, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal untuk mempererat solidaritas tim. “Kami tim yang baru terbentuk. Kami ingin membangun kebersamaan lewat permainan futsal,” ujarnya. Kegiatan semacam ini diharapkan bisa terus berlanjut sebagai wadah positif bagi perempuan untuk berolahraga sekaligus mempererat persahabatan antarwarga. [sh]

Program Pusaka Rutin Digelar di SDN Soddara 2 Pasongsongan

Gambar
Para murid SDN Soddara 2 yang ikut Pramuka. [Foto: sh] SUMENEP – Program Pusaka (Pasukan Sabtu Pramuka) di SDN Soddara 2 Kecamatan Pasongsongan rutin terselenggara berkat kesungguhan seluruh guru dan siswa di sekolah tersebut. Sabtu (4/10/2025).  Kepala SDN Soddara 2, Bambang Sutrisno, menjelaskan bahwa kegiatan kepramukaan memiliki banyak manfaat bagi peserta didik.  “Pramuka bertujuan membentuk karakter dan akhlak mulia, pengembangan keterampilan hidup dan penanaman nilai-nilai patriotisme, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama dan alam,” tegasnya. Ia juga menambahkan, jadi anggota Pramuka bida meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, serta kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat.  Dengan demikian, program Pusaka bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan wadah pembinaan karakter generasi muda. [sh]

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

Gambar
Para murid membakar sampah. [Foto: sh] SUMENEP – SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan melaksanakan program rutin sejak dulu, yakni Bersih Sampah Sekolah (Bersase) setiap hari Sabtu.  Kegiatan ini melibatkan seluruh peserta didik, guru, serta tenaga kependidikan untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan sekolah. “Pembiasaan baik ini bertujuan supaya peserta didik terbiasa menjaga kebersihan lingkungan,” terang Sundari, S.Pd, salah seorang guru di sekolah tersebut. Sabtu (4/10/2025). Program Bersase diharapkan bisa menanamkan kesadaran sejak dini kepada siswa bahwa kebersihan merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari.  Selain itu, sekolah juga menargetkan terciptanya lingkungan belajar yang sehat, nyaman, dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan. [sh]

Tradisi Menguburkan Tembuni ala Masyarakat Sempong Barat: Antara Simbol, Harapan, dan Identitas Budaya

Gambar
Masyarakat Dusun Sempong Barat, Desa/Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, masih memelihara sebuah tradisi yang sarat makna: menguburkan tembuni atau ari-ari bayi dengan tata cara tertentu.  Tembuni yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam wadah dari tembikar, kemudian dilengkapi dengan garam, asam, daun nangka, bumbu dapur lengkap (dalam bahasa Madura disebut palappa genna’), serta selembar kertas bertuliskan aksara carakan Madura.  Tradisi ini bukan semata-mata rutinitas turun-temurun, melainkan sarat simbol dan doa orang tua bagi kehidupan sang bayi di masa depan. Setiap bahan yang menyertai penguburan tembuni mengandung pesan mendalam, yakni: 1. Garam dan asam Kedua barang ini berfungsi praktis membersihkan sisa darah, menghilangkan bau, mencegah pembusukan, dan melindungi tembuni dari gangguan binatang.  Tapi lebih dari itu, ia juga melambangkan upaya menjaga kesucian, kebersihan, dan perlindungan terhadap bayi yang baru lahir.  2. Daun nangka Daun nangka...

Membaca Yasin Bersama, Wajah Pendidikan Religius di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Pasongsongan

Gambar
Kegiatan pembacaan Surah Yasin bersama di SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan. [Foto: sh] Masing-nasing sekolah memiliki cara tersendiri dalam membentuk karakter peserta didiknya.  Di Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, beberapa sekolah dasar negeri bersepakat menghadirkan nuansa religius melalui kegiatan rutin setiap hari Jumat: membaca Surah Yasin bersama.  Tradisi ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah pembiasaan baik yang sarat makna bagi perkembangan spiritual, moral, dan sosial anak-anak. Manfaat Membaca Surah Yasin bersama memiliki banyak manfaat. Pertama, kegiatan ini menumbuhkan karakter religius yang kuat pada diri siswa.  Sejak usia sekolah dasar, anak-anak dikenalkan pada nilai keimanan melalui pembiasaan membaca Al-Qur’an.  Kedua, kegiatan ini membantu menanamkan ketenangan batin. Anak-anak belajar bahwa sebelum memasuki aktivitas belajar, mereka perlu menenangkan hati dan jiwa agar ilmu yang diterima lebih bermanfaat.  Ketiga, memba...

SDN Soddara 1 Pasongsongan Gelar Dua Kegiatan Rutin di Hari Jumat

Gambar
Sarkawi,S.Pd (kiri) bersama para guru dan murid SDN Soddara 1. [Foto: sh] SUMENEP — Kepala SDN Soddara 1 Kecamatan Pasongsongan, Sarkawi, S.Pd, menjelaskan bahwa sekolahnya memiliki dua agenda khusus setiap Jumat yang jadi sarana pembiasaan baik bagi siswa. Jumat (3/10/2025).  Pertama, kegiatan mingguan Jumat pagi dengan sebutan Sarapan Nase’ Rebba Bersama (Panarema).  Dalam kegiatan ini, siswa diajak untuk membaca surat Yasin bersama, kemudian melanjutkan dengan sarapan nasi tradisional bersama teman-teman sekolah. “Di dalamnya ada baca Yasin bersama, dan sarapan nasi tradisional bersama teman di sekolah,” ujar Sarkawi. Selain itu, SDN Soddara 1 juga memiliki agenda rutin bulanan tiap Jumat manis yang diberi label Libas Jaman (Religi dan Bakti Sosial Jumat Manis).  Menurut Sarkawi, kegiatan tersebut meliputi tawasul, pembacaan surat Yasin, doa bersama, hingga bakti sosial. "Kegiatan Libas Jaman meliputi tawasul, pembacaan surat Yasin, doa, dan bakti sosial seperti memban...

SDN Soddara 2 Pasongsongan Biasakan Siswa dengan Kegiatan Yasma

Gambar
Kepala SDN Soddara 2, semua guru dan siswa baca sudah Yasin bersama. [Foto: sh] SUMENEP — SDN Soddara 2 Kecamatan Pasongsongan membiasakan siswanya dengan kegiatan Yasma, yakni sholat dhuha dan membaca surah Yasin bersama tiap Jumat.  Kegiatan ini jadi salah satu langkah sekolah dalam menanamkan kebiasaan positif sejak dini. Jumat (3/10/2025). Kepala SDN Soddara 2, Bambang Sutrisno, menjelaskan manfaat dari sholat dhuha yang rutin dilaksanakan di sekolah.  Sholat dhuha bersama SDN Soddara 2. [Foto: sh] “Manfaat sholat dhuha, paling tidak pelajar terbiasa mengatur waktu dengan baik. Meningkatkan konsentrasi. Ketika pelajar meluangkan waktu untuk beribadah, hati jadi lebih tenang, sehingga konsentrasi dalam belajar meningkat,” ungkapnya. Ia menambahkan, kebiasaan baik itu makin lengkap dengan kegiatan membaca surah Yasin bersama. “Ditambah lagi membaca surah Yasin bersama,”  jelas Bambang Sutrisno. Dengan pembiasaan Yasma ini, pihak sekolah berharap karakter religius dan d...

Menguburkan Tembuni: Antara Sunnah Islam dan Tradisi Sumenep

Gambar
Dalam setiap kelahiran, tembuni atau ari-ari bayi selalu jadi bagian tak terpisahkan antara sunnah Islam dan tradisi Sumenep.  Kendati secara medis tembuni hanyalah jaringan yang sudah selesai menjalankan fungsinya. Sedangkan dalam perspektif Islam dan budaya Sumenep, ia tetap dimuliakan.  Pertanyaannya, bagaimana kita memandang tata cara menguburkan tembuni ini: Sebagai kewajiban syariat, atau sebagai warisan budaya? Sunnah Islam Dalam Islam, hukum menguburkan tembuni adalah sunnah.  Artinya, dianjurkan untuk dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada tubuh manusia, meski hanya bagian kecil darinya.  Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga kehormatan jasad manusia, baik ketika hidup maupun setelah terpisah darinya.  Maka, menguburkan tembuni bukanlah urusan takhayul, melainkan sikap memuliakan ciptaan Allah. Tradisi Sumenep Akan tetapi di Kota Keris Sumenep, praktik menguburkan tembuni tidak berhenti pada sekadar menjalankan sun...

Suhartono, Maestro Perahu Nelayan dari Pasongsongan

Gambar
Di tengah arus modernisasi alat tangkap laut yang kian pesat, masih ada sosok yang menjaga marwah tradisi bahari Madura.  Suhartono, seorang pembuat perahu nelayan khas Desa Pasongsongan, adalah salah satunya.  Kediamannya berada di Dusun Benteng Utara, Desa Panaongan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, ia mengabdikan hidupnya untuk melestarikan seni sekaligus keterampilan yang diwariskan para leluhur: Membangun perahu tradisional. Ketika saya berbincang dengannya, Suhartono mengisahkan bahwa keterampilan itu bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba.  Ia memulainya dari nol, bekerja sebagai buruh pembuat perahu bersama para senior.  Dari situlah ia belajar mengukur, memahat, merakit, hingga memahami detail estetika dan fungsi sebuah perahu.  Proses panjang itu kemudian membentuknya menjadi seorang perancang bangun perahu yang kini diakui kemahirannya. Pelestari budaya Tak berlebihan jika hasil karya Suhartono kini dianggap sebagai kiblat oleh para juragan ...

Ainur Ridwan, Pensiunan Guru yang Setia Mengabdi pada Kerawitan

Gambar
Dalam setiap perjalanan budaya, selalu ada sosok yang memilih jalan sunyi: Menjaga, merawat, sekaligus menyalakan api tradisi di tengah derasnya arus modernitas.  Salah satunya adalah Ainur Ridwan, M.Pd, pensiunan kepala sekolah negeri yang kini lebih dikenal sebagai pimpinan seni kerawitan Sumenep, melalui group Sopo Nyono dan Putri Nurindah.  Bertempat tinggal di Dusun Benteng Utara, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Ainur Ridwan bukan sekadar pelaku budaya.  Ia adalah pengemban tanggung jawab moral untuk memastikan kerawitan—yang bagi sebagian orang mulai dianggap "kesenian usang"—tetap hidup dan berdentang di telinga generasi muda. Perekat sosial Dalam percakapan santai dengan saya, Ainur Ridwan banyak bercerita tentang perjalanan panjangnya berkesenian.  Baginya, kerawitan bukan hanya hiburan, melainkan jalan hidup, ruang pembelajaran, sekaligus sarana perekat sosial.  Dari denting gamelan, ia melihat kehidupan: Ada harmoni, ada kesabaran, ada kein...

Gending Madura Iringi Pernikahan Anak Imam Munandar di Pasongsongan

Gambar
Ainur Ridwan,M.Pd, pimpinan seni kerawitan Sopo Nyono dan Putri Nurindah. [Foto: sh] SUMENEP – Suasana hangat dan penuh kearifan lokal terasa kental di kediaman Imam Munandar, Dusun Morasen, Desa/Kecamatan Pasongsongan, saat keluarga besar ini menggelar hajatan pernikahan anaknya. Sabtu (27/9/2025).  Tidak hanya jadi peristiwa sakral keluarga, acara tersebut juga jadi ruang bagi masyarakat untuk menikmati pagelaran seni tradisi Madura. Alunan gending-gending Madura mengiringi jalannya acara, menghadirkan nuansa khas yang sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat pesisir utara Sumenep.  Seni kerawitan Sopo Nyono dan Putri Nurindah, di bawah pimpinan Ainur Ridwan, M.Pd, tampil dengan penuh penghayatan.  Tabuhan gamelan berpadu harmonis dengan lantunan tembang, mengajak hadirin larut dalam suasana syahdu. Penembang masyhur, Rustini  menambah sentuhan yang begitu mendalam.  Suara merdunya yang melantunkan tembang-tembang Madura sarat makna, seakan membawa para tamu...