Postingan

Featured Post

Kegiatan Keagamaan Hari Jumat di SDN Soddara 2 Pasongsongan Perkuat Pembiasaan Ibadah Siswa

Gambar
Bambang Sutrisno (3 dari kiri) bersama murid dan guru. [sh] SUMENEP — Kegiatan keagamaan yang rutin dilaksanakan setiap Jumat di SDN Soddara 2, Kecamatan Pasongsongan, kembali berlangsung penuh khidmat. Jumat (28/11/2025).  Seluruh peserta didik mengikuti rangkaian pembiasaan ibadah yang sudah jadi budaya sekolah, yaitu membaca Surah Yasin dan melaksanakan shalat dhuha berjamaah. Kepala SDN Soddara 2, Bambang Sutrisno,  menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya sekolah dalam menanamkan nilai religius sekaligus membiasakan siswa untuk dekat dengan praktik ibadah sehari-hari.  “Setiap hari Jumat, kegiatan siswa adalah membaca Yasin dan shalat dhuha bersama. Kami berharap melalui kegiatan ini, anak-anak terbiasa menjalankan amalan ibadah sejak dini,” ujarnya. Kegiatan keagamaan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan spiritualitas siswa, tapi juga mendorong terbentuknya karakter disiplin, kebersamaan, dan suasana sekolah yang lebih religius.  "Para guru turut m...

DONGENG MADURA: Nyai Madiya, Panglima Perang dari Sumenep

Gambar
Di ujung timur Pulau Madura, di wilayah yang kini dikenal sebagai Dusun Pakotan , hiduplah seorang putri penyebar agama Islam yang namanya kelak harum sepanjang masa: Nyai Madiya , putri dari Kiai Ali Akbar Syamsul Arifin , seorang ulama kharismatik dari Pasongsongan. Sejak kecil, Nyai Madiya tumbuh bukan hanya dengan kecerdasan dan kelembutan seorang putri, tetapi juga keberanian laksana singa betina. Konon, ketika masih remaja, ia mampu menundukkan hewan buas hanya dengan sekali ayunan tangan dari jarak jauh , dan mampu menangkis senjata tajam tanpa pernah sekalipun terluka. Ya, Nyai Madiya kebal senjata tajam. Karena kesaktiannya, Raja Sumenep menobatkannya sebagai panglima perang wanita —gelar yang jarang diberikan pada siapa pun. Titah dari Raja Sumenep Pada suatu hari, datanglah kabar dari jauh, dari negeri sahabat seiman: Kerajaan Aceh . Raja Aceh meminta bantuan, sebab pasukan kolonial Belanda mulai menggempur pesisir dan memaksa rakyat tunduk pada kekuasaan asing...

DONGENG MADURA: Pertempuran Jokotole dan Dempo Abang di Atas Langit

Gambar
Pada masa jauh sebelum orang-orang menuliskannya dalam sejarah, Madura pernah berada di bawah bayang-bayang ancaman seorang pemuda sakti bernama Dempo Abang. Ia bukan hanya kuat dan berilmu tinggi, tapi juga haus kekuasaan dan perempuan . Di setiap kerajaan yang ia taklukkan, Dempo Abang merampas kehormatan para putri dan gadis, menyimpan selendang-selendang mereka sebagai tanda kesombongannya. Dengan kekuatan gaibnya, ia bermaksud menaklukkan seluruh Madura , tak menyisakan satu pun tempat yang aman bagi para perempuan muda. Kabar itu akhirnya sampai kepada pendekar muda perkasa dari Madura: Jokotole , sang penunggang kuda terbang Megaremeng . Megaremeng bukanlah kuda biasa. Sayapnya lebar bagai awan sore, dan langkahnya memekikkan kilat ketika memukul angin. Jokotole, yang terkenal teguh membela kaum lemah, segera berangkat menuju langit utara Madura, tempat Dempo Abang dan pasukannya melayang-layang di atas perahu terbang raksasa. Pertemuan di Langit Ketika Megareme...

Surajiya dan Juan Dali: sebuah Enigma dan Anak Kecil yang Mewarnai Langit

Gambar
Komunitas Api Kata Bukit Menoreh foto bersama dengan Dr. Suwarno Wisetrotomo, M.Hum dan Rain Rosidi, kurator dan pengajar di ISI Yogyakarta. [sh] Jangan pernah berkelakar dengan Seniman. Sebab mereka punya ribuan cara untuk mengubah kata-kata jadi spirit, jadi ide, dan yang tak mungkin bisa tampak nyata.  Di mata seniman apa yang dia lihat, dengar, dan rasakan bisa jadi ide penciptaan karyanya.  Mari kita simak sebuah perhelatan pameran yang di selenggarakan oleh UNY di Ruang Dalam Art House dengan Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) yang diketuai oleh Angga Sukma Permana, M.Sn dan beberapa nara sumber yaitu Dr. Nova Suparmanto, M.Sc., Dr. ir. Heri Nurdiyanto, S.Kom., M.T.L., M.M.T., Dr. ir. Bambang Sulistyo, M.Eng., dan Mahasiswa.  Dalam pelaksanaan pelatihan mereka menekankan pentingnya tranformasi digital dalam dunia seni. Bagaimana pameran virtual jadi peluang baru bagi seniman untuk memperkenalkan karya seninya secara global.    Hasil dari workshop bisa...

Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di SDN Padangdangan 1 Berjalan Khidmat dan Penuh Motivasi

Gambar
Zainal Arifin bertindak sebagai pembina upacara. [sh] S UMENEP — SDN Padangdangan 1, Kecamatan Pasongsongan, sukses gelar upacara peringatan Hari Guru Nasional 2025. Kegiatan berlangsung di halaman sekolah tersebut berjalan lancar, tertib, dan sesuai harapan banyak pihak - - baik guru, siswa, maupun masyarakat sekitar. Selasa (25/11/2025). Bertindak sebagai pembina upacara adalah Zainal Arifin , salah satu guru kelas di sekolah tersebut. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan pesan penting kepada seluruh peserta didik untuk meningkatkan kesungguhan dalam belajar, terlebih karena siswa SDN Padangdangan 1 dalam waktu dekat akan menghadapi Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) 1 . “Anak-anak harus mulai menambah jam belajar di rumah. Jangan menunggu waktu mepet menjelang ujian. Persiapkan diri mulai sekarang agar hasil belajarnya maksimal,” ujar Zainal Arifin di hadapan seluruh peserta upacara. Tak hanya menyoroti persiapan akademik, beliau juga menekankan pentingnya membangun ...

LPI Nurul Ilmi Gelar Peringatan Hari Guru Nasional 2025 dengan Baca Yasin, Tahlil, dan Doa Bersama

Gambar
LPI Nurul Ilmi, Dusun Jampareng Laok, Desa Campaka. [sh] S UMENEP — Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Nurul Ilmi yang berlokasi di Dusun Jampareng Laok, Desa Campaka, Kecamatan Pasongsongan, turut memperingati Hari Guru Nasional 2025 dengan kegiatan religius berupa pembacaan Yasin, tahlil, dan doa bersama. Meski berada di pelosok desa, semangat guru dan santri dalam memuliakan guru tampak begitu kuat dan penuh kekhidmatan. Selasa (25/11/2025). Kegiatan dimulai sejak pagi hari, dipimpin oleh para pendidik LPI Nurul Ilmi dan diikuti oleh seluruh peserta didik. Seluruh rangkaian peringatan berlangsung sederhana namun sarat makna, menggambarkan kuatnya tradisi keagamaan dan penghormatan yang mengakar di lingkungan pesantren dan lembaga pendidikan Islam khususnya di wilayah Pasongsongan. Menurut pengurus LPI Nurul Ilmi, peringatan Hari Guru Nasional bukan semata acara seremonial, tapi sebuah momen penting untuk meneguhkan kembali penghargaan kepada para guru sebagai pembimbing ilmu dan a...

Upacara Hari Guru Nasional 2025 di SDN Soddara 1 Berlangsung Khidmat

Gambar
Upacara Hari Guru Nasional 2025 di SDN Soddara 1. [sh] S UMENEP — SDN Soddara 1 Kecamatan Pasongsongan menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2025. Upacara berlangsung khidmat di halaman sekolah dengan diikuti seluruh guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik dari kelas I hingga VI. Selasa (25/11/2025). Bertindak sebagai pembina upacara, Sarkawi, S.Pd , selaku Kepala Sekolah, menyampaikan amanat yang menekankan pentingnya peran guru sebagai pilar utama pendidikan. Ia mengapresiasi dedikasi guru-guru SDN Soddara 1 yang telah menunjukkan komitmen tinggi dalam menjalankan tugas mendidik, meskipun tantangan dunia pendidikan semakin kompleks. Tema Hari Guru Nasional tahun ini, “Guru Hebat, Indonesia Kuat,” menurut beliau, menjadi pengingat bahwa kemajuan bangsa sangat bergantung pada kualitas para pendidiknya. Para peserta didik juga diimbau untuk terus menghormati guru, belajar dengan sungguh-sungguh, dan menunjukkan karakter yang baik di lingkun...

Upacara Bendera Peringati Hari Guru Nasional 2025 di SDN Padangdangan 2 Berlangsung Khidmat

Gambar
Upacara bendera Hari Guru Nasional di SDN Padangdangan 2. [sh] SUMENEP – SDN Padangdangan 2, Kecamatan Pasongsongan, menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2025 pada Selasa (25/11). Kegiatan berlangsung khidmat, diikuti seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan dengan penuh semangat dan antusiasme. Dalam pesan penting yang disampaikan dalam upacara, Kepala SDN Padangdangan 2, Madun, S.Pd,SD , memberikan motivasi kepada seluruh siswa untuk terus menumbuhkan semangat belajar. Ia menegaskan bahwa belajar merupakan kewajiban utama seorang pelajar. “Jangan pernah lelah belajar dan teruslah belajar, karena itu merupakan tugas kamu sebagai seorang pelajar,” tegas Madun. Lebih lanjut, ia juga mengingatkan pentingnya menghormati guru sebagai sosok yang paling berjasa dalam perjalanan pendidikan seorang murid. Menurutnya, melalui ilmu yang diberikan guru, seorang pelajar bisa meraih kedudukan serta masa depan yang lebih baik. “Guru adalah orang yang...

Peringatan Hari Guru Nasional di SDN Panaongan 3: Angkat Budaya Madura dan Semangat Belajar

Gambar
Salehodin HR (kiri) mendapat kalungan bunga dari Kepala SDN Panaongan 3. [sh] SUMENEP - Upacara peringatan Hari Guru Nasional di SDN Panaongan 3, Kecamatan Pasongsongan, pada Senin (25/11) berlangsung khidmat dan sarat pesan pendidikan. Sejak pagi, para siswa bersama dewan guru mengikuti setiap rangkaian acara dengan tertib. Kepala Sekolah, Agus Sugianto, S.Pd, yang tampil mengenakan blangkon khas Madura, bertindak sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, ia menekankan pentingnya menuntut ilmu dengan merujuk pada pesan dari Surat Al-‘Alaq. “Iqra berarti bacalah. Kita diajarkan untuk terus belajar. Masa depan kalian sangat dipengaruhi oleh kesungguhan dalam mencari ilmu,” ujarnya di hadapan peserta upacara. Pada peringatan tahun ini, seluruh guru mengenakan pakaian adat Madura. Agus Sugianto menjelaskan bahwa pengenalan budaya lokal juga merupakan bagian dari pendidikan karakter. “Budaya Madura mengajarkan kita untuk menghormati orang tua serta menjaga sopan santun. Nilai-ni...

DONGENG MADURA: Kiai Ali Akbar, Sang Pembawa Cahaya dari Pakotan

Gambar
Oleh: Suriyanto Hasyim Di sebuah dusun kecil bernama Pakotan, di pesisir pantai utara Pulau Madura, hiduplah seorang kiai yang sangat bijaksana. Namanya Kiai Ali Akbar Syamsul Arifin. Dusun Pakotan sendiri masuk wilayah Desa/Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep. Beliau tinggal di tempat yang sejuk dan damai, dikelilingi pohon kelapa dan suara burung yang merdu. Saban hari, Kiai Ali Akbar tersenyum kepada siapa pun yang ditemuinya. Ia mengajarkan kepada anak-anak dan orang-orang yang di sekitarnya untuk senantiasa berbuat baik, saling mendoakan, dan saling menolong. “Anak-anak,” kata beliau lembut, “Kalau kita menolong teman, Allah akan senang. Kalau kita rajin belajar dan berdoa, hati kita jadi terang.” Anak-anak pun suka mendengarkan cerita beliau. Kadang, di bawah pohon rindang, Kiai Ali Akbar bercerita tentang Nabi Muhammad SAW dan tentang indahnya hidup saling menyayangi. Suatu hari, angin laut bertiup sangat kencang. Ombak besar datang menerjang perahu nela...

NOVEL: Sungai Darah Naluri (42)

Gambar
Novel: Yant Kaiy “ Ayah... ” Suara teriakan dari kamarku, walau tak terlalu ke r as pada malam kelima puluh tujuh kematian istriku. Ah, aku cepat tersadar akan anak lelakiku yang tidur seorang diri, tanpa teman. Buru - buru kutinggalkan meja mesin ketikku, terpaksa. Padahal aku lagi asyik menulis karya fiksi masih belum selesai yang rencananya akan kukirimkan ke media massa cetak besok . Yah, aku hidup bersama istri dan anakku dari peluh dunia s astra. Dunia sarat derita, banjir sengsara… Entah sampai kapan aku harus bertahan di indahnya in s pirasi yang mengembara sepanjang waktu, bergulir l... “ Ayah... ”   P anggilan kedua kalinya dari anakku, iramanya kutangkap pilu, lantas aku terbawa pada belai kasih sayang sangat dibutuhkannya seusia anakku. Ia seolah aku masa lampau dari dunia tanpa perhatian dari seorang lelaki, penyebab aku lahir ke alam fana ini " Sebentar sayang, a yah ada di sini, ” sahutku menenangkan kekalutannya sebisa angin berhembus tenang . K...

Upacara Bendera di SDN Padangdangan 2 Berlangsung Tertib, Tekankan Disiplin Kebersihan

Gambar
Upacara bendera di SDN Padangdangan 2. [sh] SUMENEP — SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan kembali melaksanakan upacara bendera rutin pada Senin pagi dengan tertib dan khidmat. Senin (24/11/2025).  Bertindak sebagai pembina upacara adalah Siti Endang Junnur Aida, S.Pd.I, yang menyampaikan amanat penting mengenai budaya hidup bersih di lingkungan sekolah. Dalam arahannya, Siti Endang mengimbau seluruh siswa untuk menjaga kebersihan sekolah. “Anak-anakku sekalian, mari biasakan membuang sampah pada tempatnya. Lingkungan sekolah yang bersih adalah tanggung jawab kita bersama," ucapnya.  Ia juga menambahkan komitmen bersama yang telah disepakati, “Mulai hari ini, siapa saja yang kedapatan membuang sampah sembarangan akan dikenai denda. Aturan ini bukan untuk menghukum, tapi untuk melatih kedisiplinan kita.” Seluruh peserta didik menyambut aturan tersebut dengan antusias dan sepakat untuk menjalankannya demi terciptanya lingkungan belajar yang bersih dan nyaman. [sh]

CERPEN: Cinta Tulus Debur untuk Tona, Janda Beranak Dua yang Tegar

Gambar
By: Suriyanto Hasyim Debur selalu datang paling pagi ke warung kecil milik Tona. Setiap kali melihat perempuan itu tersenyum, dadanya serasa penuh. “Pagi, Bu Tona. Ada yang bisa saya bantu?” tanya Debur hampir setiap hari. Tona hanya tertawa kecil sambil menata gelas-gelas. “Kau ini, Bur, masih muda. Pergilah main dengan temanmu, tak usah repot bantu aku terus.” Namun Debur tak pernah beranjak; baginya, berada di dekat Tona sudah cukup untuk membuat pagi terasa lengkap. Di mata Tona, perhatian Debur hanyalah keramahan seorang anak muda yang baik hati. Ia sering menegurnya dengan lembut, “Kau terlalu banyak menghabiskan waktu di sini, nanti ibumu mencarimu.” Debur hanya mengangguk sambil tersenyum, “Tidak apa-apa, Bu. Saya memang nyaman di sini.” Tona menghela napas, separuh bingung, separuh tersentuh, tetapi tetap menjaga jarak karena hidupnya sudah penuh dengan tanggung jawab dan kenangan yang belum sepenuhnya hilang. Suatu sore ketika warung hampir tutup, Debur member...

CERPEN: Sungai Sepi Mengalir Tanpa Arah

Gambar
By: Suriyanto Hansyim Sosoknya selalu berkelebat di antara sepi yang menikam. Ada sesuatu dari dirinya—entah tatapan atau cara bicaranya—yang membuat langkah pikiranku tertahan. Aku merasa seperti terkurung dalam ruang yang tak terlihat, seakan rinduku tumbuh di atas tanah gersang, di antara ranting-ranting kering yang tak mungkin bersemi. Padahal aku tahu, lelaki itu bukan kekasihku. Ia bukan seseorang yang pernah mengikrarkan cinta atau janji apa pun. Ia hanyalah teman baru di kampus. Tidak lebih… setidaknya itu yang terus-menerus kuucapkan pada diriku sendiri. Suatu siang di kantin, ia muncul sambil membawa aroma keriuhan mahasiswa yang lalu-lalang. “Malam Minggu kau ada acara?” tanyanya tiba-tiba, seperti mencoba membuka pintu yang sudah kututup rapat. “Ada,” jawabku singkat. Suaraku terdengar datar bahkan untuk telingaku sendiri. “Kirain sendiri…” gumamnya pelan. Suaranya hampir tenggelam oleh riuh percakapan di sekeliling kami. Aku buru-buru mengalihkan pembicaraan. “Ka...