Ada Sejuta Luka
Pentigraf: Yant Kaiy
Pecundang itu telah kembali ke pelukan kampung halamannya.
Tonah bak pahlawan di lingkungan kami karena dia sekarang jadi seorang
biduanita termasyhur di Ibu Kota Jakarta. Lagu-lagu yang dibawakannya laris di
pasaran bak kacang goreng. Banyak job manggung di berbagai kota datang padanya.
Duit pun mengalir ke kantong dia. Tidak hanya itu, Tonah juga menjadi bintang
iklan produk kecantikan dan pembalut wanita tatkala lagi menstruasi. Dewi Fortuna lagi berpihak padanya.
Bukan aku iri atas keberhasilannya. Semua sudah ada jalannya
masing-masing. Kenapa aku menyebutnya pecundang, karena Tonah suka menghalalkan
segala cara untuk menjemput impiannya. Ia tidak peduli sahabatnya sendiri yang
harus dimakannya. Di depanku ia bermanis-manis kata, tapi di belakang justru ia
memfitnahku. Sebagai guru vokal, aku telah berulangkali memperingatkannya, tapi
itu hanya masuk kuping kanan keluar kuping kiri.
Tapi anehnya, justru Tonah yang menjadi tersohor. Padahal
perilaku terbaik ada pada teman Tonah di sanggar bina vokal, tempatku
menyalurkan ilmu. Aku jadi kurang mengerti, apakah kebaikan harus dikandaskan
oleh pecundang seperti Tonah?... Atau kebaikan akan indah pada waktunya
kelak?... Semoga!
Pasongsongan, 29/2/2020
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.