Mertua Perempuan

apoymadura.yant-kaiy/Artis India Kratika Sengar

Pentigraf: Yant Kaiy

Antara aku dengan mertua selalu silang pendapat. Menurutku sudah benar, tapi baginya masih belum betul. Semua serba salah. Tak ada kamus yang cocok baginya.  Jadi kuputuskan untuk puasa bicara sama dia. Toh, ia tetap tidak menghargai segala apa yang kuperbuat. Lebih tragis lagi, tentang kebaikanku ia pelesetkan bahwa akulah menantu paling tak tahu diri. Durhaka. Sikapku tetap diam karena tak mau keretakan rumah tangga kami menjadi bahan tertawaan mereka.

Orang-orang yang masih ada ikatan darah jelas lebih percaya mertua ketimbang aku, bahkan familiku mulai juga banyak terhasut. Ibarat digigit nyamuk pasti gatal dan akan digaruk. Telingaku mulai gatal juga. Maka aku katakan yang sebenarnya. Lantas mereka menganggap mertuaku sebagai orang gila. Sinting.

Ternyata kebaikan tak selamanya indah pada awalnya, maka akan terasa manis pada akhirnya. Nama mertua mulai asing di mata para kerabatku.  Juga kerabat dia berbalik arah, simpati padaku. Nah…

Pasongsongan,  27/2/2020





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Sosialisasi Persiapan Seleksi Kompetensi CPPPK 2024 Tahap II di SDN Pasongsongan 1 Sumenep

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Kepala SDN Panaongan 3 Sumenep, Sibuk di Masa Libur Sekolah 2024

Apresiasi Tim Penilai Kinerja terhadap Kepala SDN Panaongan 3 dalam Program Literasi dan Numerasi

Kepedulian Agus Sugianto dalam Membantu Guru Honorer pada Seleksi PPPK Tahap 2

Dahsyat, Ramuan Banyu Urip Sembuhkan Segala Penyakit

Rapat KKKS Kecamatan Pasongsongan di SDN Panaongan 3: Apresiasi Prestasi Peserta Didik