Hairul Anwar, owner Goa Soekarno Pasongsongan-Sumenep |
Catatan: Yant Kaiy
Tulisan ini sebagian besar diambil dari beberapa artikel dan opini di website www.apoymadura.com tentang biografi Hairul Anwar, cerita suka-duka ketika di bangku sekolah, latar belakang keluarga, lingkungannya dimana ia lahir dan beranjak dewasa, dan pernak-pernik kisah perjalanan yang tak terkuak ke ranah publik tentang Hairul Anwar dimasa kecil. Semua akan tersaji sangat detail berdasar wawancara penulis terhadap beberapa teman sekolah, kawan bermain, kerabat, dan keluarga besar Hairul Anwar.
Selama ini sebagian besar media massa hanya membidik biografi kehidupan dia saat berada di puncak kesuksesannya sebagai pengusaha di Kota Keris Sumenep. Perhatian masyarakat tercurah padanya lantaran dedikasi Hairul Anwar terhadap kaum lemah tidak setengah hati. Sensitivitas empati dia sungguh luar biasa. Potret kepeduliannya sudah termuat di banyak media massa.
Tidak bijak rasanya dalam mengupas sosok Hairul Anwar tanpa mau menoleh ke belakang. Masih banyak lembaran catatan dan sisi lain sangat mempengaruhi kehidupannya di masa silam. Dengan mengetahui masa kecil akan memberi teladan berarti kepada generasi penerus. Dalam rekam hidupnya tentu terkandung berjuta untaian hikmah dari perjalanan masa kanak-kanak Hairul Anwar yang bisa dipetik untuk dijadikan bahan renungan. Semua penuh liku dalam menggapai puncak sukses yang membuat namanya populer di beragam strata kehidupan.
Kadang banyak orang menganggap remeh, bahwa biografi diri sendiri itu tidak begitu penting “diabadikan” dalam sebuah album keluarga. Lebih-lebih dalam mencari asal-usul, takkan mungkin mendatangkan keuntungan materi. Padahal itu semua sangat bermakna bagi banyak orang, terlebih lagi buat anak-cucu. Paling tidak ada goresan tersisa setelah tubuh membujur terkubur berkalang tanah.
Ada beberapa orang menyesal tidak mengetahui silsilah dirinya karena mereka tidak tahu kerabatnya. Betapa indahnya ketika kita saat sakaratul maut banyak famili kita ada di samping pembaringan seraya melantunkan doa agar perpisahan begitu bermakna. Dengan mengetahui silsilah, tujuan mereka itu bukan untuk mendapatkan legitimasi atau semacam pengakuan, bahwa dirinya adalah keturunan orang punya sejarah baik. Tapi mereka ingin menyambung ikatan kekeluargaan yang terputus sekian lama karena sesuatu dan lain hal. Betapa bahagianya ternyata famili kita adalah orang-orang sukses dan punya prestasi besar sehingga namanya menjadi masyhur.
Semua orang tahu siapa Hairul Anwar. Tentang kedermawanannya
yang sangat kental dengan kepribadiannya. Perhatiannya terhadap kesejahteraan
kaum tidak punya tanpa pandang bulu. Ikhlas memberi sebagian hartanya sesuai
tuntunan syariat Islam. Juga tentang keberhasilannya memimpin beraneka
organisasi penting di Kabupaten Sumenep.
Tinta sejarah telah tertulis di lubuk hati masyarakat luas di kabupaten ujung timur Pulau Garam Madura, siapa figur publik Hairul Anwar sebenarnya. Maka dipandang perlu adanya literatur berupa karya tulis dalam bentuk buku sebagai implementasi dari dedikasi dia bagi kemaslahatan umat di bawah garis kemiskinan.
Hairul Anwar dikenal sebagai pengusaha sukses, pemilik destinasi wisata Goa Soekarno di Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Dia pemilik imperium PT Madura Energy Infrastruktur, bergerak dalam bidang pekerjaan instalasi jaringan listrik tegangan menengah 20 Kv, gardu distribusi, tegangan rendah 380 volt dan pembangkit energi baru terbarukan (2014-sekarang).
Hairul Anwar juga menjadi Ketua Aklindo (Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia, 2010 – sekarang). Ketua KADIN Kabupaten Sumenep. Ketua Aksindo (Asosiasi Kontraktor Konstruksi) Kabupaten Sumenep. Wakil Ketua I BPP Jawa Timur (2015 – sekarang). Wakil Ketua HIPMI Bidang Energi Sumber Daya Mineral (2015 – sekarang). Ketua PSSI Sumenep.
Itulah beberapa poin utama tentang nilai plus yang melekat pada sosok Hairul Anwar. Pengusaha yang senang berbagi dalam situasi dan kondisi apa pun. Tak peduli orang lain menilainya apa. Target dia dalam bersosial budaya dengan lingkungan yakni membuat orang lain tersenyum bahagia. Bukankah bentuk syukur adalah menikmati hidup itu dengan sikap lapang dada. Sedangkan orang-orang yang tidak menikmati hidupnya di alam fana ini adalah mereka yang tergolong umat kufur. Mereka itu orang-orang yang hanya menggerutu, mengeluh, tidak terima terhadap cobaan dan takdir-Nya.
Sebagian besar banyak orang terkesan akan karakter Hairul Anwar yang cenderung peduli terhadap nasib sesama; mereka yang hidupnya berada di bawah garis kemiskinan. Suatu sikap berbagi yang erat kaitannya dengan karier dia sebagai pengusaha kaya. Satu pembawaan masa kecil Hairul Anwar ini tidak pernah berubah hingga sekarang.
Begitulah beberapa komentar teman-teman masa kecilnya yang penulis dapatkan dalam beberapa kesempatan dalam rentang waktu 2019 - 2020.
Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com