Korban Gas Bhopal di India
Foto: Bhopal appeal via ibtimes.co.uk |
Artikel Bencana: Yant Kaiy
Kebocoran gas besar-besaran dari pabrik Union Carbide Co.
pada bulan Desember 1984 dan menewaskan 2500 penduduk yang sedang tidur
nyenyak, sementara puluhan ribu penduduk lainnya yang keracunan gas maut
tersebut mcnderita buta mata atau gangguan syaraf. Kebocoran pabrik insektisida
di Bhopal, India Tengah ini karena bahan baku insektisida yaitu gas metil
isosianat, yang merupakan gas beracun yang mematikan, kebocoran tersebut
berasal dari tangki metil isosianatnya.
Umumnya korban tersebut banyak luka penafasan parah, segera
setelah sekitar 40 ton metil isosianat dihirupnya. Dan kini sekitar 600.000
tuntutan telah diajukan kepada pemerintah untuk luka pribadi. Mahkamah Agung
menegakkan keputusan dan menyerahkan UU$ 470 juta dalam kompensasi kepada para
korban gas. Mahkamah Agung juga memerintahkan pada pemerintah untuk melancarkan
proses memenuhi tuntutan kompensasi setiap keluarga yang terkena korban
tersebut.
Sekitar 60 pengadilan lelah dibentuk di Bhopal untuk memeriksa
tuntutan para korban. Kebanyakan keluarga para korban telah menderita luka yang
amat parah oleh gas beracun tersebut sehingga mereka tidak dapat bekerja. Dan
sekitar 78.000 keluarga sebelumnya telah diberikan jumlah bulat 1.500 rupee
(USD 105) masing-masing setelah tragedi. Namun sebagian besar jumlah tersebut
habis terpakai.
Sebuah kelompok ahli merekomendasikan agar uang santunan
sebaiknya dibayar pada korban dalam angsuran, sebab dalam jumlah besar akan
mengganggu perekonomian. Sedangkan pemerintah sendiri mengeluarkan 73 rupee (Us
5 juta) untuk biaya administrasi pembayaran kompensasi.
Beberapa ahli medis telah merampungkan dokumentasi medis
lebih dari 400.000 orang yang telah menggunakan dokumentasi mereka. Akan tetapi
banyak diantaranya para ahli medis yang berselisih tentang siapa korban yang
berada dalam kondisi kritis. Banyak diantara mereka yang mungkin meninggal,
sebelum mereka dibayar satu rupee pun oleh pemerintahtah banyak yang meninggal.
Sedangkan menurut para ahli medis sendiri mengatakan bahwa
umumnya para korban-korban yang terkena gas beracun tersebut baik yang beracun
sedang maupun sedikit banyak yang mengeluh kelelahan dan sesak nafas. Mereka
menunjukkan bukti klinis kerusakan paru, mata dan masalah perilaku yang
menetap.
Diantara para riset dan tim dokter merasa khawatir, karena
umumnya mereka terkena gas beracun sedang dan sedikit mcngembangkan masalah
kesehatan yang melumpuhkan dan selama ini semakin parah.
"Kelompok besar 100.000 orang yang digolongkan terkena
sedikit, kini menjadi penderita penyakit pernafasan. Mereka juga mengalami
penyakit TBC dan penyakit pernafasan lainnya, dan banyak diantara mereka yang
telah meninggal", kata Dr. R.K. Bisarya.
Bisarya Juga menambahkan, kemunduran pernafasan juga dialami
mereka yang dianggap terkena gas beracun sedang atau sedikit, namun mereka sebelumnya
tidak menunjukkan indikdai mendapat cedera.
Masalah-masalah yang Iain akibat gas beracun ini mungkin harus
disahkan kebenarannya. Termasuk keterlambatan keterampilan, gangguan-gangguan
jiwa yang membuat anak mengalami cacat selamanya, berjangkitnya penyakit kanker
ganas, banyaknya juga menderita kelumpuhan, dan banyak lagi yang lainnya. Banyak
diantara mereka yang mengajukan tuntutan untuk berobat, namun tak ada panggilan
untuk berobat.
Setelah para dokter ikut campur tangan dan melakukan
pemeriksaan. Memang, terdapat cukup dasar untuk menyarankan agar pemerintah
meninjau kembali tuntutan dan prosedur kompensasinya, jika tidak maka
penyelesaiannya akan melalui Union Carbide Corporation beserta cabang-cabangnya
di India, namun kesempatan tersebut dianggap kurang baik‘
Namun setelah hadirnya perdana menteri baru pimpinan Perdana
Menteri V. P. Singh, mayoritas surat kabar serta para pemimpin politik lainnya
menyerukan tuntutan tindak kriminal terhadap pejabat-pejabat tertinggi Union
Carbide. Prof. Upendra Baxi dari Universitas Delhi mendesak agar pemerintah
harus dengan segera memprakarsai tuntutan kriminal terhadap Carbide serta
personil Union Carbide lnternasional Ltd. yang Ielah dituntut oleh Biro
Penyelidikan Pusat.
Tetapi banyak alasan yang dilancarkan pihak tersebut,
kebanyakan analisa sepakat bahwa para korban tragedi gas itu mungkin harus
meninggal tanpa menerima satu rupee pun kompensasinya. Demikianlah lambatnya
proses Iersebut sehingga mungkin harus menunggu korban lainnya berjatuhan
sehingga mungkin perlu satu tahun lagi sebelum tuntutan diproses dan uang
dibayarkan.[]
Diolah dari berbagai sumber
Publish: Koran Berita
Yudha (8/9/1991)
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.