Membiasakan Jalan Kaki
Artikel Kesehatan: Yant Kaiy
Manfaat jaIan kaki amatIah kompleks. Sangat baik untuk orang
tua ataupun muda. Yang jelas, orang yang suka melakukan jalan kaki semenjak
muda memiliki kesehatan jantung yang prima. Tapi sayang. kemajuan sarana
transportasi (sepeda motor dan kendaraan pribadi) memaksa menghilangkan
‘tradisi jalan kaki' daIam masyarakat kita.
Lebih khusus dalam keseharian seorang pelajar, tradisi jaIan
kaki nyaris hilang, kecuai jika ada acara khusus, misalnya gerak jalan. Padahal
kalau kita saban hari mau melakukan olah raga jalan kaki sekitar 30-40 menit
saja, atau 4-5 kali dalam seminggunya akan melindungi diri dari serangan jantung
.
Dengan jalan kaki akan menurunkan kadar kolesterol 'jahat’
yang sering membuat gangguan pada jantung kita dan pembuluh darah. Jalan kaki
juga dapat menaikkan HDL kolesterol atau kadar kolesterol yang baik.
Berdasarkan penelitian James Hegberg, PhD, bahwa dengan
berjalan kaki dapat menurunkan tekanan darah. Di mana tekanan darah sistolik (atas).
turun sampai 20 poin, sementara tekanan darah distolik turun 10 poin. Maka,
tanpa obat pun jalan kaki secara teratur dapat menurunkan tekanan darah seseorang
yang 160/100 menjadi 140/90. Tentu saja faktor lain ikut bemengaruh (berperan)
dalam hal ini.
Mengurangi Iemak di badan adalah manfaat jalan kaki juga.
Banyak diantara remaja beranggapan bahwa berjalan kaki hanya mengurangi
timbunan Iemak di kaki. Padahal tidak. Jalan kaki mampu mengurangi timbunan
lemak antara lain di perut, pinggul, lengan atas, atau bagian Iain yang umumnya
mempunyai timbunan Iemak berIebihan.
Menyegarkan Badan
Orang yang suka melakukan kegiatan jalan kaki akan terhindar
dari lelah, lesu, tidak semangat, mengantuk, jenuh dan gelisah. Hal ini Iantaran
peredaran darah menjadi lancar dan penyerapan sari makanan normal, termasuk
proses metabolisme dalam tubuh kita.
Karena tak dapat dipungkiri, selama ini ada kecenderungan
pada remaja (utamanya remaja putri) menjadi gembrot. Mereka kerapkali melakukan
ngemil (makan camilan). Di kantin, ruang perpustakaan, di jalan, Iebih-Iebih di
rumah (kendati tengah belajar kelompok) acara yang asyik adalah makan-makan.
Nah, inilah kecenderungan untuk gemuk.
Ironisnya, remaja baru merasa kalang kabut meIakukan diet kalau
badan sudah gembrot. Padahal mareka tidak pernah membayangkan kaIau
kegemukannya itu juga disebabkan kurangnya oIah raga terutama berjalan kaki.
Sekarang, yuk kita ramai-ramai ke sekolah dengan jalan kaki
(kalau jaraknya masih bisa ditoleran). Ketimbang kita mirip drum yang untuk
bernafas saja susah. Untuk apa menyimpan Iemak banyak-banyak dalam tubuh.
Menyimpannya gampang, tapi membuangnya susahnya minta ampun.[]
Publish: Koran Karya
Darma (31/8/2020)
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.