Minum Teh Cegah Kanker
Artikel Kesehatan: Yant Kaiy
Dengan minum teh setiap hari ternyata dapat mencegah kanker
lambung dan kanker tenggorokan. Hal ini berkat zat epigallocatechin galat yang terdapat dalam tunin daun teh. Demikian
hasil penelitian Itaro Oguni dari Universitas Zhizuoka, Jepang.
Teh adalah jenis tanaman yang terkenal di seluruh dunia.
Tanaman ini dianggap berasal dari Cina, sehingga Linnaeus dulu menyebutnya Thea
sinensis. Tetapi akhimya nama tersebut direvisi oleh Kuntze menjadi Camelia.
Sebenarnya, teh yang dibudidayakan di Indonesia tidak
berasal dari Cina, namun dari Assam (India), sehingga ia disebut Camelia
sinensis varietas assamica. Tanaman teh berupa pohon berkayu yang ketinggiannya
dapat mencapai 10 meter. Biasanya di perkebunan tanaman the, kalau telah tinggi
dipangkas pendek agar mudah dipetik daunnya.
Menurut penelitian di Lembaga Gizi dan Ilmu Kesehatan
Makanan, Akademi Ilmu Pengobatan Cina, Profesor Wang Huaizhou, ”Riset tiga
tahun kami mengungkapkan nilai baru teh dalam pencegahan kanker. kita percaya
kandungan polyphenol dalam teh
menghasilkan keajaiban itu".
Daun teh selain mengandung epigallocatechin galat dan polyphenol,
juga mengandung alkaloid caffeine,
tannin, volatile oil (minyak yang
mudah menguap) dan lain-Iain. Seperti biasanya penyebab kanker adalah bahan
campuran nitroso. Guna menguji apakah teh dapat menghalangi pembentukan bahan
campuran yang mematikan itu. para peneliti mulai mempelajari l7 jenis teh pada
1986. Dan, akhirnya mereka menemukan Oolong
dan teh hijau yang merupakan bahan paling efektif dalam menghalangi sintesa
bahan campuran nitroso.
Tahun 1988, mereka meneliti lagi 145 jenis teh yang
dikumpulkan dari penghasil utama negeri tersebut, tepatnya di Propinsi
Zhejiang, Anhui, Fujian dan Jiangxi. Atas dasar hasil penelitian tersebut
ditemukan bahwa sebagai penghalang teh hijau mencapai lebih 90 persen,
tertinggi dari seluruh 145 jenis teh yang diteliti. Kemudian juga mem'usul
Brick Tea, Jasmine, Oolong serta teh hitam.
Prof. Wang mengatakan, ”Kita juga menemukan bahwa fungsi teh
bisa menghalangi bahan campuran penyebab kanker, erat hubungannya dengan cara
teh tersebut diproses dan masa penyimpanannya”.
Manfaat
Sebenamya manfaat minum tidak hanya dapat mencegah penyakit
kanker, namun masih banyak manfaat lainnya. Seperti kafein dapat menimbulkan
rasa segar dan merangsang urat syaraf pusat serta dapat menghilangkan rasa
kantuk.
Daun teh juga mengandung teobromin (seperti biji coklat) dan
teofilin yang berkhasiat diuretik (meluruhkan air seni) dan vasodilator
(memperlebar pembuluh darah) sehingga dapat mengendorkan otot teobromin selain
diuretik dan vasodilator juga bersifat cardiac stimulant (merangsang jantung).
Daun teh juga mengandung tannin (kalau minum sedikit terasa
seperti mengandung asap, sedangkan kalau banyak akan terasa seperti sepet).
Konon tannin ini dicurigai dapat menggerus dinding usus sehingga ada yang
memperingatkan ‘jangan banyak minum teh’. Namun berdasarkan penelitian
Itaro Oguni dan rekan-rekannya dari
Universitas Shizuoku, penduduk Shizuoku yang setiap harinya biasa minum the hijau,
ternyata dapat bermanfaat mengurangi serangan kanker usus dibanding orang
Jepang lain yang tidak terbiasa minum teh hijau.
Dua penelitian dengan binatang yang dilakukan oleh Prof. Han
Chi dari Lembaga Gizi dan Ilmu Kesehatan Makanan, Akademi Ilmu Pengobatan Cina,
menguji lebih jauh kemanjuran minum teh.
"Kali ini menggunakan 280 tikus laboratorium dalam tujuh
kelompok", kata Prof Han "Kita menyuntikkan sodium nitrite dan methylbenzyamine
ke dalam tubuh tikus-tikus tersebut. Kedua zat yang disuntikkan akan berubah
menjadi zat carcinogenic yang kuat di
dalam tubuh tikus-tikus itu".
Lalu para peneliti membiarkan satu kelompok minum air ledeng
dan keenam kelompok lainnya diberi air teh yang bermacam-macam. Akhirnya dua belas
minggu kemudian, kata Prof Han, kanker tenggorokan muncul pada 95 persen tikus
dalam kelompok yang minum air ledeng. Penyakit ini timbul hanya pada 5 hingga
19 persen pada kelompok-kelompok tikus yang minum teh.
Sebelum penelitian Itaro Oguni, epigallocatechin dalam tannin
teh juga telah lama dikenal dapat mencegah mutasi sel yang tadinya dirangsang
oleh zat karsinogen seperti aflatoksin, teleosidin dan nitrosoguanidin.
Tumbuhnya tumor dan tumor ganas (kanker) adalah
karena adanya mutasi (perubahan) sel yang jinak menjadi sel liar
(kanker), sebab dirangsang oleh zat karsinogen, pendorong kanker seperti nitrosarkosin.[]
Publish: Koran
Jaya Karta (10/1/1991)
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.