Tujuh Hal Sering Disepelekan Suami-istri
Artikel Keluarga: Yant Kaiy
Tujuh hal ”sepele” ini hendaknya benar-benar diperhatikan
sekiranya Anda ingin memiliki cincin kawin tetap utuh. ”Betapa pun juga, demikian
safety first, utamakan keselamatan, adalah sepasang cincin kawin Anda,” demikian
ucap Miriam Loraines dalam bukunya “Utamakan Keselamatan”. Ia mencoba
memberikan tujuh saran andalan yang katanya untuk memberikan proyeksi bagi
pasangan suami-istri, baik yang baru menikah ataupun yang telah lama. Tujuh
proyeksi ini amat mudah dipraktekkan oleh pasangan suami-istri atau bagi mereka
yang sedang menjalani hidup bersama selaku sebuah partnership.
Tujuh pegangan Miriam Loraines untuk menyimak penyebab
gangguan pada pasangan suami-istri, yaitu ; masih memendam rahasia, lenyapnya
suatu romantlka, jangan selalu mengutamakan hari anak, membuat hobi kembar,
dalam sehari harus berbicara, menjauhi bentuk kebosanan, dan rasa percaya diri.
Masih Memendam Rahasia
Sangat berbeda sekali dengan beberapa pendapat para kalangan
ahli atau konsultan perkawinan yang mapan, maka Dr. Miriam Loraines menganggap,
yang menjadi batu sandungan terkoyaknya tali cincin perkawinan adalah karena
satu di antara dua insan tersebut atau kedua-duanya masih juga ”memendam
rahasia”. Memang, pada mulanya hampir tidak begitu terasa bahaya dan akan
mengancam keutuhan cincin kawin.
Tetapi apabila perkawinan tersebut sudah hampir kokoh, jika
salah seorang atau boleh jadi kedua-duanya masih juga menyimpan suatu rahasia,
rumah tangga tersebut bagaikan bubuk makan kayu. Salah satu contoh yakni
mengenai gaji yang merupakan nafkah masing-masing.
Telah cukup lama budaya Barat melakukan beberapa kesalahan
puluhan tahun karena mereka banyak yang menganggap hal ini sebagai hak
individual.
Lenyapnya Suatu Romantika
Umumnya orang telah banyak yang mengetahui, romantika
perkawinan ibarat runtuhnya tebing-tebing terjal sungai secara perlahan,
kendati tak terjadi banjir. Di antara beberapa upaya untuk menjauhi atau
menghindari terjadinya erosi tebing romantika pasangan suami isteri yakni
dengan rasa saling mencari terlebih dahulu penyebab runtuhnya tebing romantika
tersebut, kemudian diusahakan mencari serta membentuk romantika-romantika baru
dengan ’cara apa pun jua’.
Jangan Selalu Mengutamakan
Hari Anak
Pasangan dua insan yang sudah mempunyai keturunan, atau
anak-anak, kadang hari-harinya telah dirampok oleh anak mereka yang tersayang.
Besar kemungkinan memang hal ini merupakan sesuatu yang amat indah dalam
kehidupan pasangan suami-isteri yang telah mempunyai keturunan. Tetapi perlu
diingat, janganlah ’hari hari suami isteri’ selama tujuh hari dalam seminggu
sudah terkuasai ’hari anak’. Janganlah terbaikan, setiap keluarga yang
menginginkan bahtera bahagia hendaknya menyediakan dua hari sebagai ’hari
isteri’ dan dua hari sebagai ’hari suami’. Karena kita tahu, anak yang terlaIu
banyak ’dirawat” amat mudah sekali dihinggapi penyakit akibat secara psikis ia
akan mengaiami kontinuitas ketergantungan pada ’ibu’ atau pun pada ’ayah’.
Membuat Hobi Kembar
Rambut dapat sama. Kulit juga dapat sama. tapi hobi tidak
akan pernah sama. Tidak sedikit orang menganggap, sebuah hobi itu harus
dikaitkan dengan bakat. Padahal tidak demikian halnya. Apalagi jika sebuah hobi
harus dikaitkan dengan ”bakat seni”. Salah satu hal yang selalu disepelekan
yaitu suami-istri sebenarnya dapat juga menciptakan hobi kembar. Artinya, hobi
sang istri dipadukan dengan hobi sang suami.
Pernahkah Anda mendengar, pasangan suami-istri yang pergi
memancing bersama, sementara sang istri sebenarnya tidak punya hobi memancing,
tetapi pandai memasak, khususnya menu binatang air. Dengan dua hobi yang saling
bertolak belakang ini, sebetulnya akan menjadi hobi kembar apabila pasangan dua
insan ini saling ingin menambah zat perekat perkawinan mereka.
Apalagi memancing di tepi sungai, ada sebuah dapur darurat,
dan ikan yang barusan terkail diberi bumbu dan dibakar. ‘
Dalam Sehari Harus Berbicara
Berbicaralah Anda tentang apa saja setiap hari, kepada istri
atau suami Anda. Topik pembicaraannya, mungkin hanya suatu ”omong kosong”,
sesuatu secara standar tidak begitu perlu. Umumnya, pihak suami melakukan suatu
kesalahan besar, tidak mempedulikan omongan istrinya yang dianggapnya ’tak
penting’ itu. Anda sebagai seorang suami, boleh juga bicara dan bicara masalah-masalah
'omong kosong’. Pokoknya, dalam satu hari kalian berdua harus saling berbicara
dan berbicara. Termasuk dalam hal ini, tentu saja dibarengi dengan canda atau
humor.
Menjauhi Bentuk
Kebosanan
Berulangkali, sebuah bahtera rumah tangga setelah
berlangsung selama lima tahun terombang-ambing, suasana mulai menjadi monoton.
Apabila hal ini dibiarkan, terjadilah kebosanan, kendati pasangan tersebut
tidak saling mengungkapkan dengan sejujurnya.
Untuk menjauhi kebosanan ini, pertama kali mesti dihindari
sifat berpura-pura ’tak bosan’. Meskipun saling jujur membicarakan mengapa
telah terjadi kehambaran. Banyak juga orang yang menganggap bahwa kebosanan
yang terjadi dalam bahtera keluarga dapat teratasi dengan menciptakan gaya
”baru” berhubungan seksual atau yang ”aneh-aneh”.
Hal ini salah besar, ujar Dr. Miriam Loraines. Hari libur merupakan
jalan keluar yang harus diisi oleh pasangan suami-istri dengan sebuah aktivitas
baru, baik di rumah maupun di luar rumah.
Rasa Percaya Diri
Rasa saling percaya penting sekali untuk dimiliki pasangan
dua insan. Tetapi biasanya, pada suatu perkawinan yang sudah cukup bertahan
lama, dua insan ini dengan sangat mudahnya melonggarkan sifat rasa saling percaya
ini menjadi ’masa bodoh”.
Dengan sikap yang tak ketat inilah, baik suami maupun pihak
istri, suatu saat pasti akan mengalami suatu ”kebobolan”. Yang dimaksud dengan
melatih kepercayaan diri, yakni dengan kemampuan menumbangkan rasa saling
curiga atas gosip yang selalu datang dan harus menggantinya dengan sikap ’waspada’.
Dengan memperhatikan hal-hal yang dianggap
"sepele" merupakan sebuah alternatif dalam menciptakan sebuah bahtera
cincin kawin agar tetap awet dan tetap kokoh kendati hembusan angin yang sangat
kuat datang menerjangnya.[]
Publish: Koran Berita
Yudha (19/1/1992)
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.