Catatan: Yant Kaiy
Seiring
perkembangan jaman, teknologi pun berkembang memudahkan beraneka macam jenis pekerjaan, menghemat
waktu dan biaya. Salah satunya mesin perajang tembakau. Orang-orang di desa
wilayah Pulau Madura sekarang mulai meninggalkan alat rajang tradisional.
Dulu, ketika
orang-orang menggunakan perajang manual, daun tembakau harus ditata rapi dan
digulung. Biasanya tembakau kering dengan berat satu kuintal diselesaikan dalam
jangka waktu semalam. Akan tetapi dengan perajang mesin hanya dikerjakan satu
jam. Suatu perbedaan mencolok dalam soal waktu.
Dari sisi biaya
juga lebih murah. Di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, ongkos rajang per satu kuintal Rp 150.000,-.
Sedangkan ongkos rajang manual bisa lebih Rp 300.000,-
Kalau ada yang mudah dan cepat serta lebih murah, kenapa mesti cari yang susah, demikian ucapan para petani tembakau.
Yant Kaiy, penjaga gawang
apoymadura.com