Krisis Prestasi Klub Raksasa Eropa (Bagian II)
Artikel Olah Raga: Yant Kaiy
Namun, jalan tersebut tidak mereka tempuh, karena terkena hukuman Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) yang melarang klub-klub Inggris bertarung di arena antar-klub Eropa setelah tragedi Reysel, Belgia, 29 Mei 1985. Ketika itu 39 penonton meninggal dunia saat Liverpol berhadapan dengan juara Italia, Juventus, pada final Piala Champions.
Sebagian besar penonton yang meninggal dunia adalah pendukung Juventus. Menjelang terkena
larangan, empat kali klub ini menjadi juara Piala Champions, masing-masing pada 1977, 1978,
1981, 1984, dan juara UEFA dua kali yaitu pada 1973 dan 1976.
Konflik
Dalam kompetisi liga sepak bola periode 1990/1991, gelar raksasa tidak lagi disandang ketiga klub ini. Begitu memudar cahaya prestasi mereka
kali ini. Juara Liga Spanyol Real Madrid, tahun ini
jatuh ke pangkuan Barcelona.
Di Piala Champions, prestasi klub ini juga
tidak lebih baik. Spartak Moscow mampu
menghadang langkah mereka di babak perempat final. AC Milan
juga terjungkal dalam mempertahankan posisinya sebagai juara Piala Champions. Langkah mereka
juga terhenti di babak perempat final.
Demikian pula yang
terjadi pada Klub Divisi Satu Perancis, Olympique
Marseile menjadi sandungan dalam menghentikan langkahnya. Nasib serupa dialami
Liverpool. Gelar yang direnggut klub ini tahun lalu terlepas begitu saja. Arsenal
menjadi juara Liga Inggris tahun ini. Ini merupakan gelar kedua Arsenal dalam
tiga tahun terakhir, dibawah pimpinan manajer G. Graham. (Bersambung)
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.