Sungai Darah Naluri (23)



Novel: Yant Kaiy

Namun setitik debu kejahatan akan terkuak pada masanya nanti. Semua tak lepas dari karma sebagai balasan terhadap perilaku setiap individu, tak mungkin lepas bidikan Tuhan pada mereka penganut dosa.

"Bisakah kamu memberikan senyum itu terhadap orang tampan?"

"Aku bukan foto model."

Tetapi kau mampu memikat sejuta rayuan..."

"Aku harus berjuang saban detik. Aku bisa bercerita?"

Kemudian dia bercerita tentang apa saja yang membuat orang lain hanyut dalam suasana duka menyedihkan. Dia mempunyai banyak kelebihan dari sekian banyak dara berparfum yang kutemukan diantara sorot mata lelaki hidung belang; suaranya begitu merdu mengalun keindera atmosfir pendengaranku, lincah dalam mengolah dan menggali masa lalunya kepada sebuah pentas drama kehidupan ini.

Gambaran langit perjalanannya sungguh mendebarkan, meski tidak harus membingungkan serta menimbulkan curiga karena sudah seringkali kudapatkan beling-beling kemunafikan yang difatamorganakan oleh sikap jujur, bahkan terkesan sungguh - sungguh. Jelas hal ini tidak terlalu berlebihan, meyakinkan hati pendengarnya.

Aku tak memiliki uang kocek banyak lantaran hasil dari karya-karyaku seminggu ini tidak mengalir deras seperti air di pegunungan nan jernih, kecuali iba berselimut keewa. Bukan maksud hati menguliti hinaan sebagai upah jerih payah menceritakan suka duka.

Tidak! Aku sungguh iba dari kasih sesama makhluk bernyawa terhadap kaum wanita, entah kenapa harus lemah, bahkan sering kalah dalam segala hal. Kendati kini ada era emansipasi wanita memberi peluang teramat luas dan lebih antusias dalam bergerak merdeka pada pergaulan musim. Aku ingin mengusap air matanya, senantiasa mengalir membasahi kecantikannya.  Tetapi aku tak mempunyai sapu tangan merah jambu berkaligrafi ‘love’ di dalamnya bersemayam kemewahan. Tiba-tiba aku ingin menyentuh pipinya dalam keremangan detak hasrat hati tak karuan lagi. (Bersambung)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Kepala SDN Panaongan 3 Sumenep, Sibuk di Masa Libur Sekolah 2024

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

Apresiasi Tim Penilai Kinerja terhadap Kepala SDN Panaongan 3 dalam Program Literasi dan Numerasi

Kepedulian Agus Sugianto dalam Membantu Guru Honorer pada Seleksi PPPK Tahap 2

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

Therapy Banyu Urip Cabang Bekasi Gelar Pelatihan Offline dan Online Bersama Puji Suwok

Sutiksan Terpilih sebagai Ketua KPRI 'Karya Baru' Kecamatan Pasongsongan