Sungai Darah Naluri (33)


Novel: Yant Kaiy

Nuasana kalbu yang membakar semangat diri diiringi jeritan serta suara-suara mirip api neraka membakar sekujur tubuh manusia, sedangkan aku berada pada posisi sulit untuk merdeka dan aku semakin jauh saja dari kumpulannya, terlempar di antara mayat-mayat mengerikan dihiasi darah, menjadi bangkai tak berharga seutuhnya, karena mereka berjuang di lorong nan sesat bagi agamanya dan bangsa yang membawanya pada jurang kenistaan. Aku jadi malu terhadap diri sendiri, sebab aku tak jarang melangkah di antara kekeliruan, kemaksiatan, kebejatan, kemunafikan, kebangsatan, kenistaan bersumber dari hati kotor, najis, dan sekaligus menjijikkan bagi siapa saja.

Musim memang akan senantiasa berganti, seperti segala keinginan yang tak berpantai. Semua manusia ingin hidup nyaman, tenang, sejahtera, aman dari musibah, terhindar dari belenggu derita menggelegak, dan lain sebagainya. Lalu kesedihan, penderitaan, kemelaratan, kemiskinan buat siapa?

Tuhan Maha Bijaksana. Semua insan akan mengalami nuansa jiwa beraneka warna. Silih berganti tak kenal waktu. Yang pasti semua makhluk akan terperangkap pada ajal. Membiarkan ikhtiar terus menerus merupakan siasat hidup, berjejal, mengantri dari waktu kewaktu agar kesempatan kembali diraih. Diantara banyak problema tentu ada pernik-pernik bahagia menggantung.

Kadang aku juga tak paham dengan kedipan mata dari alunan malam hitam-kelam, semuanya serba menakutkan, karena aku tak bisa mengingkari suara kalbu paling dalam dan paling sensitif untuk mengeja makna kehidupan; hari esok perjuangan dan hari ini merupakan kenyataan yang harus dimaknai sewajarnya tanpa di bebani pemahaman yang membutuhkan semedi berbulan-bulan, sedangkan waktu yang tersaji begitu ſana dan terlalu mudah dibengkokkan oleh dinginnya salju, membekas kebekuan suasana jatidiri. Tak bisa bergerak pada impian berjuta lamanya. Sedangkan nyanyian doa terus dikumandangkan sebagai isyarat masih ada detak hasrat menyelimuti pergumulan diantara umat senasib. (Bersambung) 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Sosialisasi Persiapan Seleksi Kompetensi CPPPK 2024 Tahap II di SDN Pasongsongan 1 Sumenep

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Kepala SDN Panaongan 3 Sumenep, Sibuk di Masa Libur Sekolah 2024

Apresiasi Tim Penilai Kinerja terhadap Kepala SDN Panaongan 3 dalam Program Literasi dan Numerasi

Kepedulian Agus Sugianto dalam Membantu Guru Honorer pada Seleksi PPPK Tahap 2

Dahsyat, Ramuan Banyu Urip Sembuhkan Segala Penyakit

Rapat KKKS Kecamatan Pasongsongan di SDN Panaongan 3: Apresiasi Prestasi Peserta Didik