Surat Koruptor



Pentigraf: Yant Kaiy

Seorang pejabat pemerintah bergaji tinggi, dapat tunjangan hidup macam-macam dari negara. Istri cantik keturunan bangsawan. Anak tiga berpendidikan luar negeri. Meski begitu, gaya hidupnya terlihat sederhana di mata para tetangganya. Suatu ketika,  di salah satu gedung bertingkat ia tertangkap tangan menerima suap dari seorang pengusaha. Ia pun dijebloskan ke penjara akibat tindak kejahatannya dengan vonis hukuman mati.

Ibarat nasi sudah basi, tak mungkin bisa dimakan lagi. Sesal pun tiada guna. Nama baiknya hancur berkeping-keping, tersebar ke seluruh pelosok negeri. Anak-istrinya menanggung aib berkepanjangan.

Di ruang bui, ia menuliskan kata hatinya: “Anakku, maafkan ayah! Bila aku mati, kuburkan aku jauh dari pemakaman keluarga. Karena ayah tak pantas bersanding dengan mereka.”

Pasongsongan, 10/12/2020 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Therapy Banyu Urip: Kunci Sukses Ekspansi ke Luar Negeri

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Pertemuan KKG Gugus 02 Pasongsongan Dorong Branding Sekolah via Media Sosial

Rumah Sehat Gondotopo: Kombinasi Ramuan Tradisional dan Pijat Refleksi untuk Kesehatan Menyeluruh

Tiktoker Viral Deni Mana-mana Akan Berbagi Pencerahan di SDN Panaongan 3 Sumenep

Sapulan Resmikan Pelantikan Pramuka Penggalang Ramu dan Buka Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa) SMPN 1 Pasongsongan

Rapat Bulanan KKG Gugus 02 SD Kecamatan Pasongsongan: Workshop Pendidikan Inklusif di SDN Panaongan 3

Apa Itu Pendidikan Inklusif? Membangun Sekolah Dasar yang Menyambut Semua Anak

Dua Siswi SDN Panaongan 3 Raih Juara di Kejuaraan Kids Athletics O2SN Tingkat Kecamatan Pasongsongan