Haul Syekh Ali Akbar Pasongsongan dan Lesbumi

Dari kiri: Maniro, Akhmad Jasimul Ahyak, Yant Kaiy di acara Zikir Samman Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy)


Apoymadura, Sumenep – Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin wafat pada 14 Jumadil Akhir 1000 Hijriah. Tokoh penyebar agama Islam di wilayah pantura Pulau Madura ini adalah paman dari Raja Sumenep, Bindara Saod. Jasanya bagi Kerajaan Sumenep sungguh luar biasa besar. Terbilang ada hadiah Raja Sumenep terhadap Syekh Ali Akbar berupa tanah luas yang sekarang menjadi Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep.

Pada tahun ini, haul Syekh Ali Akbar bertepatan dengan tanggal, 27 Januari 2021 Masehi. Pada siang hari dilaksanakan acara Khotmil Qur’an, sedangkan malam hari digelar Zikir Samman.

Menurut sejarah, Zikir Samman dibawa langsung oleh Nyai Agung Madiya dari Aceh. Nyai Agung Madiya adalah putri tercinta Syekh Ali Akbar yang berperang melawan penjajah Belanda atas permintaan Kerajaan Aceh melalui Kerajaan Sumenep. Jadi Zikir Samman sudah ada di Desa/Kecamatan Pasongsongan pada abad XVII masehi.

Zikir Samman merupakan sebuah Tarekat Sammaniyah yang pendirinya adalah Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samani al-Hasani al-Madani al-Qadiri al-Quraisyi. Ia dilahirkan di Kota Madinah pada 1132 Hijriah atau bertepatan dengan 1718 Masehi.

Hadir dalam pelaksanaan Zikir Samman tadi malam Ketua Lesbumi Pasongsongan, Akhmad Jasimul Ahyak dan beberapa kiai keturunan Syekh Ali Akbar.

“Lesbumi punya perhatian besar terhadap keberadaan budaya Zikir Samman. Tahun ini Lesbumi Pasongsongan akan mengadakan perkumpulan bulanan Zikir Samman. Tujuannya agar seni budaya ini tetap lestari,” ucap Akhmad Jasimul Ahyak tadi malam. Rabu (27/1/2021).

Ia menambahkan, kalau dirinya akan bekerja sama dengan para keturunan Syekh Ali Akbar untuk membuat buku tentang Zikir Samman. (Yant Kaiy)