Sahabat Khusus
Pentigraf: Yant Kaiy
Di balik sikapnya yang
kadang suka bercanda, ternyata pria yang baru kukenal itu memiliki riwayat
hidup tak membahagiakan. Rumahnya gubuk. Ia menempuh pendidikan di perguruan
tinggi dalam kondisi ekonomi keluarga sangat lemah. Namun semangat pada dirinya
terus berkobar. Pada Selasa dan Sabtu pagi ia membeli ayam kampung dari
tetangganya, kemudian menjualnya ke pasar. Dari hasil berjualan ayam inilah ia
bisa membiayai sendiri semua kebutuhan kuliahnya walau sebagai pedagang ayam
skala kecil.
Keharuan hatiku
membawa pertemanan kian hangat. Memang tidak pernah terlontar kata cinta. Akan
tetapi kami begitu dekat.
Untuk sementara ini
kami tak mungkin bisa bersama dalam payung cinta, lantaran aku sudah mengikat
pertunangan dengan seorang pengusaha. Yang jelas kami saling menikmati
persahabatan; sebagai sahabat yang bisa berbagi suka dan duka.[]
Pasongsongan, 31/1/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.