Elegi Nelayan



Pentigraf: Yant Kaiy

Pada saat hasil tangkap ikan lagi melimpah, para nelayan dan istrinya bahu-membahu untuk terus bekerja, tanpa mengenal lelah. Tak terkecuali juga dilakukan Debur dan Tona. Setelah Debur pulang membawa hasil ikan, Tona langsung menjual ikan-ikan tersebut pada para pedagang.

Belum sempat beristirahat, Tona kemudian mempersiapkan bekal makanan melaut Debur. Roda hidup harus terus berputar, tak ada waktu berleha-leha di rumah. Seolah-olah tempat tidur Debur adalah laut dan angin sebagai selimutnya.

Sampai akhirya Debur terserang penyakit stroke. Tonah pun menyesali karena suaminya tidak bisa apa-apa lagi.[]

Pasongsongan, 5 /2/2021







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Therapy Banyu Urip: Kunci Sukses Ekspansi ke Luar Negeri

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Pertemuan KKG Gugus 02 Pasongsongan Dorong Branding Sekolah via Media Sosial

Rumah Sehat Gondotopo: Kombinasi Ramuan Tradisional dan Pijat Refleksi untuk Kesehatan Menyeluruh

Tiktoker Viral Deni Mana-mana Akan Berbagi Pencerahan di SDN Panaongan 3 Sumenep

Sapulan Resmikan Pelantikan Pramuka Penggalang Ramu dan Buka Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa) SMPN 1 Pasongsongan

Rapat Bulanan KKG Gugus 02 SD Kecamatan Pasongsongan: Workshop Pendidikan Inklusif di SDN Panaongan 3

Apa Itu Pendidikan Inklusif? Membangun Sekolah Dasar yang Menyambut Semua Anak

Dua Siswi SDN Panaongan 3 Raih Juara di Kejuaraan Kids Athletics O2SN Tingkat Kecamatan Pasongsongan