Kustomisasi Macapat Tempo Dulu di Pasongsongan
Ahmad Tohari (kiri) bersama Ketua Lesbumi NU Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy) |
Catatan: Yant Kaiy
Menarik benang merah
sejarah pementasan kesenian Macapat masa lalu, semua tidak terlepas dari
kustomisasi dari individu seniman itu sendiri. Dan itu telah menjadi pakem
dalam setiapkali pagelaran kesenian Macapat.
Menurut cerita dari
Ketua Perkumpulan Macapat Lesbumi NU Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Ahmad
Tohari kepada saya, bahwa setiap seniman Macapat ketika sudah duduk bersila
maka seolah ada pantangan untuk merubah posisi. Kecuali ada halangan mau ke
kamar kecil. Bahkan soal busana yang dikenakan pada umumnya berlengan panjang,
seperti jas atau batik. Selasa (16/2/2021).
Masih menurut Ahmad
Tohari, penampilan dari individu seniman Macapat sangat menjunjung adab moral.
Dari sini pula ada nilai pendidikan karakter dalam adat ketimuran. Sisi sosial
lainnya terkandung nilai saling memberi teladan terhadap yang lebih muda, bahwa
hidup tidak hanya mencari makan dan kerja semata.[]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.