Pentigraf: Yant Kaiy
Bila dalam kalut
menyelimuti alam pikiranku, acapkali kuhabiskan waktu dengan membuka sosial
media di smartphone. Kenyamanan berselancar di dunia maya membantai habis
persoalan hidup sementara waktu. Memaksakan diri untuk tetap berkarya tidak
mudah, justru kian dalam atma terperangkap ke lembah-lembah gundah. Ya, semakin
amburadul semuanya.
Ketika mata mulai
mengantuk, kubaringkan tubuh. Namun aku tidak bisa segera terlelap begitu saja.
Sejenak ada penyesalan bergantungan. Tersadar karena waktu terbuang percuma.
Tidak hanya sekali.
Tatkala penyesalan ternatal, ada ikrar tidak mengulanginya kembali. Tapi tetap
saja tanganku gatal bila kesendirian malam mulai merasuk jiwa.[]
Pasongsongan, 27/2/2021