Catatan: Yant Kaiy
Di era 1950-an ketika M
Noer menjadi Gubernur Jawa Timur, beliau punya konsep brilian untuk memiliki
jembatan prestisius; menyambungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura. Di masa pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono impian M Noer terwujud. Diresmikan pada 10
Juni 2009. Jembatan sepanjang 5.438 meter tersebut kini bernama Jembatan
Suramadu (Surabaya-Madura).
Kini Pulau Garam
(sebutan lain Pulau Madura) terus berbenah seiring keinginan banyak pihak untuk
membentuk provinsi tersendiri. Impian inspiratif ini sudah sekian lama
diwacanakan dan acapkali dipelopori tokoh penting dan berpengaruh Madura.
Kesiapan Madura jadi
provinsi dilatarbelakangi banyak faktor. Terutama kesiapan Sumber Daya Alam
(SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sudah tidak diragukan lagi. Hanya
kendala teknis saja dan unsur egosentris pihak-pihak tertentu yang “mengharamkan”
Madura berpisah dari Jawa Timur.
Bahkan seringkali ada beberapa
gelintir publik figur “menjegal” Pulau Garam menjadi provinsi. Ditelisik dari
argumennya ternyata bermuatan kepentingan pribadi dan kelompoknya, tidak
mewakili keinginan sebagian besar penduduk beretnis Madura.
Harapan banyak orang,
Pulau Garam bisa menjadi provinsi tersendiri. Seperti halnya Jembatan Suramadu.[]
Yant Kaiy, penjaga gawang
apoymadura.com