Pentigraf: Yant Kaiy
Bedebah itu telah
menguliti harga diriku. Aku memang tidak terluka. Semua perilaku baik dan jahat
hakikatnya akan kembali pada dirinya sendiri. Aku tak mau ambil pusing. Tapi
suamiku sangat terganggu. Rekan-rekan kerja di kantornya belakangan ini
menyoroti kami. Aku bergeming. Tak ada sedikit pun keinginan membela diri. Semua
itu aku anggap fitnah pihak sebelah. Mereka tak ingin melihat kami bahagia.
Aku dan keluarga
disudutkan. Pada sosial media, bedebah itu berbuat ulah. Mencampakkan pada
ruang neraka. Walau sebenarnya kami berada di taman surga.
Tidak berhenti sampai
di situ. Bedebah itu terus merongrong niat suciku. Tak ada untungnya bagiku
menerjemahkan ulahnya di dunia maya.[]
Pasongsongan, 26/3/2021