Pentigraf: Yant Kaiy
Selalu kubersikap
dewasa ketika kata-katanya mengiris hati. Walau begitu, tak pernah terlintas
untuk membalasnya. Aku tak menghendaki satu pertengkaran terjadi diantara
kemesraan sekian lama terpupuk. Mengalah adalah sikap bijak. Biarlah terluka
asal dia bahagia bersamaku. Sehingga dia tak berpindah ke lain hati.
Cukup satu kali
kegagalan kureguk dalam biduk rumah tangga kami sebelumnya. Aku janda anak dua.
Menikah dengan dia yang masih perjaka. Mafhum kalau sikapnya acapkali lepas
kendali.
Karakter kesukuannya
masih kuat. Kesetian dia jika kubandingkan dengannya masih lebih baik.
Perhatian dia kadang berlebihan sehingga aku merasa tersanjung. Nah, apabila
ada satu kalimatnya mengoyak kalbu, aku diam saja.[]
Pasongsongan, 29/3/2021