Zikir Samman dan Lesbumi MWC NU Pasongsongan



Catatan: Yant Kaiy

Zikir Samman merupakan salah satu seni budaya berasal dari Aceh. Seni budaya ini dibawa Nyai Agung Madiya dari Aceh pada abad XVII. Zikir Samman sebenarnya tak lain adalah aliran thariqah. Salah satu jalan penyatuan insan dengan Sang Khalik. Dan aliran ini merujuk pada dunia tasawuf atau sufisme Islam.

Nyai Agung Madiya putri Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin, penyebar agama Islam di wilayah pantura Pulau Madura. Berkat dakwah Syekh Ali Akbar masyarakat di daerah tersebut menjadi muslim.

Ketika kekuasaan Kerajaan Sumenep ada di tangan Raja Bindara Saod, Raja Aceh meminta bantuan mengusir penjajah Belanda kepadanya. Raja Bindara Saod memberikan mandat kepada Nyai Agung Madiya menjadi Panglima Perang dalam mengusir penjajah.

Bersama dengan beberapa pasukan Kerajaan Sumenep, Nyai Agung Madiya sukses menumpas tentara kolonial Belanda. Diperkirakan Nyai Agung Madiya tidak hanya sekali pergi ke Aceh, membantu Kerajaan Aceh berperang melawan penjajah Belanda.

 

Zikir Samman Khas Pasongsongan

Zikir Samman tumbuh cukup baik di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura jaman dahulu. Seni ini digandrungi masyarakat wilayah pantura Pulau Madura karena bernafaskan Islam.

Saat ini, setiap tahun pada haul Syekh Ali Akbar pagelaran Zikir Samman tetap dilaksanakan. Hal ini dimaksukan untuk mengenang jasa-jasa Syekh Ali Akbar.

Agar Zikir Samman tetap lestari, maka Akhmad Jasimul Ahyak sebagai ketua Lesbumi MWC NU Pasongsongan berinisiatif membentuk perkumpulan Zikir Samman. Rencananya, setiap bulan penyelenggaraannya bertempat di Astah Syekh Ali Akbar.

Konsep berkesenian jangka panjang ini terlontar dari Akhmad Jasimul Ahyak di kantor MWC NU Pasongsongan yang berada di Jalan Kiai Abubakar Sidik Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan. Sabtu (20/3/2021).

Menurutnya, Lesbumi Pasongsongan akan memulai perkumpulan Zikir Samman sebelum Ramadhan. Dirinya telah menghubungi beberapa pakar seni Zikir Samman yang ada di Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep.

Banyak pihak berharap, khususnya para keturunan Syekh Ali Akbar, supaya Zikir Samman tidak lenyap di bumi Pasongsongan, satu-satunya jalan dengan membentuk satu wadah organisasi. Memulainya dengan membangun perkumpulan Zikir Samman adalah wujud kepedulian kita terhadap seni budaya itu sendiri.

Akhmad Jasimul Ahyak, Ketua Lesbumi MWC NU Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy)


Akhmad Jasimul Ahyak mengambil satu opsi penting ini setelah dirinya bersama Lesbumi Pasongsongan berhasil membentuk Perkumpulan Macapat. Sukses ini menginspirasi dirinya mengangkat Zikir Samman khas Desa Pasongsongan ke altar publik dunia.

Baginya hal ini bukanlah sebuah mimpi. Alasannya, karena Zikir Samman Pasongsongan tentu memiliki beberapa unsur berbeda dengan Zikir Samman yang ada di Aceh. Nilai inilah yang nantinya menjadi sisi paling unik ditonjolkan. Sehingga khalayak dunia bisa mendeskripsikan Zikir Samman Pasongsongan itu seperti apa.

 

Dukungan Media Massa

Akhmad Jasimul Ahyak meminta dukungan kepada semua pihak agar perkumpulan seni budaya Zikir Samman bisa menjadi tuan rumah di Pasongsongan. Atau bisa jadi Zikir Samman Pasongsongan menjadi jatidiri warga setempat.

Tidak berhenti di situ, ia juga meminta dukungan publikasi kepada para penulis atau jurnalis di mass media. Sinergi ini penting dikedepankan untuk mencapai tujuan bersama.

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com 




Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta

Sutiksan Terpilih sebagai Ketua KPRI 'Karya Baru' Kecamatan Pasongsongan

Anak Yatim di SDN Panaongan 3 Terima Santunan dari BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Kabupaten Sumenep

Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI "Karya Baru" Kecamatan Pasongsongan Digelar Paling Awal

Saran Agus Sugianto dalam Rapat KKG SD Gugus 02 Pasongsongan

Agus Sugianto Sependapat dengan Pengawas Bina SD, Dorong Pengurusan Izin Operasional TK Satu Atap