Antologi Puisi “Lazuardi Asa” (25)



Puisi Karya Yant Kaiy

Mendung Pagi

aku bernaung di bawah payung alam

segala cita sejenak berhenti

membiarkan terombang - ambing

berpacu dengan sejuknya embun pagi

gundah pun menyusuri jalan setapak

memang mendung tak berarti hujan

tapi haruskah aku terus menanti?

sementara di luar anak - anak

sudah banyak tak berdaya

menahan dahaga amat mendera

sampai airmata tak darahku

mengalir ke lembah - lembah

penyesalan yang tak bertepi sama sekali

naluriku tak sanggup membelenggu

penuh kekecewaan

inikah karma?

Sumenep, 27/05/90

 

Katakanlah Sejujurnya

buat sahabat yang pernah menyatu denganku

 

kita sering berjalan beriringan

merenda asmara bergerakan di tanah tandus

keluguanmu membuat hatiku terpaku

seorang diri

mengimpikan parasmu tiada henti

barangkali sampai kumati

aku tak kuasa mengatakan sesungguhnya

apa yang sering menyiksaku

lantaran sikapmu tak menginginkan

cinta dari seseorang ternatal

lewat kekecewaanmu yang pernah ku ceritakse

aku takut kau terluka lantaran cinta

biarlah kubawa hati ini

hingga pengertian kita mencapai puncak ceria

tanpa ada noda mengotori persahabatan kita

aku ihklas menerimanya, demi kau.

Sumenep, 28/03/90 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Sosialisasi Persiapan Seleksi Kompetensi CPPPK 2024 Tahap II di SDN Pasongsongan 1 Sumenep

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Kepala SDN Panaongan 3 Sumenep, Sibuk di Masa Libur Sekolah 2024

Apresiasi Tim Penilai Kinerja terhadap Kepala SDN Panaongan 3 dalam Program Literasi dan Numerasi

Kepedulian Agus Sugianto dalam Membantu Guru Honorer pada Seleksi PPPK Tahap 2

Dahsyat, Ramuan Banyu Urip Sembuhkan Segala Penyakit

Rapat KKKS Kecamatan Pasongsongan di SDN Panaongan 3: Apresiasi Prestasi Peserta Didik