Antologi Puisi, Sayang Dibuang



Catatan: Yant Kaiy

Ahad (18/4/2021), saya ke rumah di Paberasan-Sumenep. Saat ini saya berdomisili di Pasongsongan-Sumenep, rumah mertua. Saya bermaksud mengambil beberapa antologi puisi karena khawatir akan hancur dimakan rayap. Saya harus menyelamatkannya dengan cara mempublikasikannya via apoymadura.com nanti.


Ada dua ratus judul lebih novel saya terbungkus kardus, rata-rata panjang naskah 150 halaman folio. Ada lima puluh antologi puisi, rata-rata panjang naskah 100 halaman. Disimpan di tempat yang sama. Semua diketik manual. Dibuat antara 1993 hingga 1995.


Semua nakah saya tersebut sudah siap untuk diterbitkan. Tapi tak ada perusahaan yang mau menerbitkannya dengan beragam alasan.


Pada 1997 ketika saya di bekerja di Jakarta, memang ada penerbit buku kacangan di kawasan Pasar Senen Jakarta yang mau membeli naskah novel tersebut. Dengan satu syarat nama saya diganti orang lain lantaran tidak terkenal. Tidak populer. Kemudian saya turunkan harganya separuh asalkan nama saya tetap ada di novel itu. Pihak penerbit tidak mau.


Enak saja, gumam hati kecewa. Saya yang bikin susah-susah, orang lain menikmati hasilnya.[]

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Therapy Banyu Urip: Kunci Sukses Ekspansi ke Luar Negeri

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Pertemuan KKG Gugus 02 Pasongsongan Dorong Branding Sekolah via Media Sosial

Rumah Sehat Gondotopo: Kombinasi Ramuan Tradisional dan Pijat Refleksi untuk Kesehatan Menyeluruh

Tiktoker Viral Deni Mana-mana Akan Berbagi Pencerahan di SDN Panaongan 3 Sumenep

Sapulan Resmikan Pelantikan Pramuka Penggalang Ramu dan Buka Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa) SMPN 1 Pasongsongan

Rapat Bulanan KKG Gugus 02 SD Kecamatan Pasongsongan: Workshop Pendidikan Inklusif di SDN Panaongan 3

Apa Itu Pendidikan Inklusif? Membangun Sekolah Dasar yang Menyambut Semua Anak

Dua Siswi SDN Panaongan 3 Raih Juara di Kejuaraan Kids Athletics O2SN Tingkat Kecamatan Pasongsongan