Yang Pergi



Pentigraf: Yant Kaiy

 

Almarhum suamiku menggendong anakku. Datang dalam mimpi dengan senyum mengembang. Tak ada sepatah kata terlontar dari bibirnya. Lalu dia menghilang, membawa anakku yang masih berusia belum genap empat tahun.

 

Kini mimpi itu jadi kenyataan. Buah hati terkasih menghilang entah kemana. Tetangga sekitar tidak tahu. Pun saudara-saudaraku yang jauh tidak tahu. Lewat sosial media aku kumandangkan. Pada pihak berwajib kuceritakan semuanya tanpa sisa.

 

Setelah empat hari, anakku ditemukan warga sudah tidak bernyawa. Remuk-redam hati rasanya. Gairah hidupku hilang. Aku hanya bisa berdoa, semoga arwahnya tenang di sisi-Nya.[]

 

Pasongsongan, 22/4/2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Therapy Banyu Urip: Kunci Sukses Ekspansi ke Luar Negeri

Rumah Sehat Gondotopo: Kombinasi Ramuan Tradisional dan Pijat Refleksi untuk Kesehatan Menyeluruh

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Pertemuan KKG Gugus 02 Pasongsongan Dorong Branding Sekolah via Media Sosial

Tiktoker Viral Deni Mana-mana Akan Berbagi Pencerahan di SDN Panaongan 3 Sumenep

Sapulan Resmikan Pelantikan Pramuka Penggalang Ramu dan Buka Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa) SMPN 1 Pasongsongan

Rapat Bulanan KKG Gugus 02 SD Kecamatan Pasongsongan: Workshop Pendidikan Inklusif di SDN Panaongan 3

Dua Siswi SDN Panaongan 3 Raih Juara di Kejuaraan Kids Athletics O2SN Tingkat Kecamatan Pasongsongan

Apa Itu Pendidikan Inklusif? Membangun Sekolah Dasar yang Menyambut Semua Anak