Antologi Puisi “Bahtera Janji Dusta” (22)
Karya: Yant Kaiy
Banjir Duka
terasa
terkurung kemerdekaanku
hari
demi hari sungguh melelahkan
membosankan,
menbingungkan...
entah
apa lagi beban itu menghimpit,
menindih
esok cerahku
hingga
kutak berkutik menepisnya
walau
telah berulangkali kuteriakkan
tak
satu pun meninggalkan diriku
duh,
Gusti....
dimana
lagi petunjuk-Mu
selalu
limpahkanlah nikmat-Mu!
Pasongsongan,
17/02/92
Pagi Ribut
seketika
kuterjaga
dari
teriakan-teriakan
semakin
menegang kudengar
kusingkap
selimut pagi
kutelusuri
gerak sang embun
sengaja
kutak menyentuhnya
lantaran
kuterbiasa dengan semuanya
di
sekitar rumah ribut
mulai
masalah eir
mulai
masalah ayam
yang
tak dikurung
hingga
pada hubungan suami-istri.
Pasongsongan,
18/02/92
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.