Antologi Puisi “Keping Pengembaraan Khayal” (12)
Karya: Yant Kaiy
Tersenyumlah Kekasih
perjalanan masih
belum usai, kekasih
masih belum sampai
separuh kita jelajahi.
sedangkan nurani
terkapar di tanah
ikrar kita takkan menyerah sebelum
masanya
berbagai liku sudah
kita nikmati bersama
penyesalan
pantang menyerah meski badai menghantam rumah kita
rumah yang kita bikin dari keringat ikhlas
tiada kalimat lelah terlontar
kita pun saling
memahami diantara kegundahan
yang berceceran di
muka halaman
rumah kita
satu per satu kita
pungut untuk jadikan kenangan
kita menyimpannya di dekapan pohon akasia
hanya pada tanah-tanah gersang
tempet dimana kita menyemai harapan hari esok.
Pasongsongan,
20/05/95
Termenung
diantara gedung-gedung
menjulang
langkah demi
langikah kian tak pasti
kurenungkan bersama
kebisingan
geliatku penuh
keresahan
yang tak bisa lepas karena
kegagalan
meski kuteruskan
pengembaraan hati ini
dan senantiasa kucoba
menggali resah dalam
ruang bis kota yang membawaku ke
lembeh dusta
tanyaku pun bergerak mengukir putaran waktu
terbelenggu dengan
berbagai ketidakpercayaen
nurani
haruskah diriku juga
membalas dusta-dusta mereka
dengan sejuta
kebusukan untuk mengelabui
tentu tidak mungkin
hujan mengalirkan
kesengsaraan, padaku yang kian tersudut
bahkan eku telah membangun nilai persahabatan
nan mulia kendati berujung kesia-siaan
aku tak peduli itu semua terulang
pada fase yang tak kukehendaki
sementara
nasib manusia masih tergantung di awang-awang
siape pun orangnya, tak peduli apa
kedudukannya
tidak mungkin memberikan
kepastian dari sekian banyak
tanya menghambur di bukit jati diri.
Pasongsongan, 19/05/95
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.