Antologi Puisi “Riak Sungai Debur Hati” (25)
Karya: Yant Kaiy
Maafkan Daku
kepada At terkasih
di persimpangan jalan
itu
tatapmu penuh
rindu.
tak lepas bola matamu mengapuri hatiku
tiada kata terlepas
dari keriuhan orang-orang
terlupa aku.
meninggalkan percik kecewa
ya, terlalu cepat
berlalu. mengikis
deras kesalahanku di perjumpaan itu
pesonamu membekas
rapi di hari-hariku
senantiasa
bergelora. cenderung membuncah
sungguh, aku
mengagumimu selamanya
tapi aku takut
menguraikannya pada rembulan
tak ingin kau
terbelenggu. di lazuardi cintamu
dan keraguan itu
kian menggebu,
seiring tatapanmu
menyejukkan langkahku
entah sampai kapan.
akan aku simpan rasa ini
ya, sampai kita
sama-sama mengerti.
Pasongsongan, 10/01/91
Ketakutan Malamku
meski pilar-pilar cinta tetap berdiri
menancap pada
sebuah namamu. biarlah membeku
menghantarkan
sepotong khayal adanya
ke dermaga penantianmu.
percintaan kita
menciptakan
puing-puing
ketakutan malamku. sebuah resah beronak
tak surut. muak
pada kesenyapan hati
ingin kuteriak,
lepaskan beban derita ini
menghiasi nyanyian halimun luruh
dersi pernyataan
hati. menga tupkan asa
tak ingin terulang
peristiwa kemarin
walau kau lebih
awal. kusimak sikapmu
dari keterlanjuran
tak terfikir
dengan dia, yang
telah pergi, menyusun
Tiang dambanya
selama hasrat tetap,
jadi miliknya di
atas perjuangan
mengalah jalan
terbaik.
meski begitu
kutetap mengalahkanmu
sebelum akal mati
dari sekian banyak
kemenanganmu semata.
Pasongsongan, 11/01/91
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.