Antologi Puisi “Tawa Terperosok Duka” (5)
Karya: Yant Kaiy
Senyum Kepalsuan
bukan segelas kopi pahit
yang membuat diamku
betah
bukan sebatang rokok
yang membuat arah bicaraku
beraturan
bukan yang kau suguhkan
kue-kue
pada setiap tamu
bukan itu sahabatku
tapi adalah tamu
kau sunggingkan seutas
senyum
yang jelas bukan
sembarang senyum
tapi senyum tulus
ternatal dari nuranimu
coba camkan satu kali saja
jika kau jadi aku
betapa menyakitkan
kau letakkan dimana wajahmu
atau kau memang tak pernah
tersenyum untuk dirimu sendiri?
Pasongsongan,
18/12/95
Mengapa Harus Dusta Jadi Senjatamu?
buat sahabatku, laila susanti
candamu
renyah
mengundang senyum
pelipur lara
menghapus duka tersisa
aku bangga padamu, dara
gerakanmu gemulai
membuat rindu berkobar
dengan perasaan
menggebu
lalu kuterpaku
seorang diri
ketika kuingin kejujuran hatimu
kau menghindar sangat jauh
sebelum kepastian
jadi harapan
dan impianku.
Pasongsongan, 19/12/95
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.