Antologi Puisi “Tawa Terperosok Duka” (6)
Karya: Yant Kaiy
Jalan Berdebu
remasan tanganku kau biarkan
kupaksakan
kenakalan diri
kau terdiam
menekuri jalan itu
selanjutnya, kau lebih banyak
bercerita masa lalu
rentetan kegagalan
membuatku
pilu
kadang ada
kecemburuan terselip
menimbang nuansa hati masing-masing
aku hanyut pada kenakalanku sendiri
tanpa
sadar, rupanya kau membiusku
tiap geliatku kau
dapat
menerjemahkan satu demi satu
kau tipu daku
betapa meruginya
setelah kurenungkan
semuanya.
Pasongsongan, 20/12/95
Kau Bukan Batu
kepalamu
lenganmu
bukan terbuat dari
batu
kenapa kaku berbagi sesuatu
kenapa harus begitu
kakimu
tubuhmu
bahkan hatimu
bukan terbuat
gumpalan salju
tidak keras
tidak pula dingin
lalu mengapa amat sulit
berkasih mesra pada sesama
tak pantas memendan dendam
bukankah Tuhan Maha
Pengampun
terhadap para hamba-Nya
kuakkan dadamu
lebar-lebar
toh, dirimu bukan
batu
Pasongsongan,
20/12/95
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.