Antologi Puisi “Tawa Terperosok Duka” (9)



Karya: Yant Kaiy

Senyummu Semanis Madu

senyumlah yang membawaku kemari

bukan karena angin perubahan

bukan pula kepura-puraanku

biar kau terkecoh pelangi sahutku

 

kau tak usah menyamakanku

dengan lelakimu terdahulu

yang pernah mengoyak-ngoyak

sisi hidupmu menjadi tak karuan

patah hatimu cukup keterlaluan

tiadakah tempat lagi

bagi lelaki yang ingin mengasihimu

yang mau mengerti tentangmu

tiadakah sama sekali?

 

demi kamu, kekasih

dalam impianku senyummu abadi.

Pasongsongan, 22/12/95

 

Dalam Bis

berdua kita menuju pulau

senyum harapan terlukis

diantara sesak penumpang

kita pun bertahan bermandi keringat

 

pada cerita-cerita tanah kelahiran

kita juga menyisipkan kelucuan

tak jarang kejengkelan

menjadi sumber keakraban

 

kita telah saling mengingatkan

untuk merenung sebelum melangkah

namun waktu terlalu cepat

kita pun tak merdeka berekspresi

harus menamatkan hingga tak bersisa

sebelum sang kondektur mengusir

 

jabatan tangan terakhir

matamu berkaca-kaca

mungkinkah itu dusta belaka

entahlah.

Pasongsongan, 23/12/95



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Sosialisasi Persiapan Seleksi Kompetensi CPPPK 2024 Tahap II di SDN Pasongsongan 1 Sumenep

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Kepala SDN Panaongan 3 Sumenep, Sibuk di Masa Libur Sekolah 2024

Apresiasi Tim Penilai Kinerja terhadap Kepala SDN Panaongan 3 dalam Program Literasi dan Numerasi

Kepedulian Agus Sugianto dalam Membantu Guru Honorer pada Seleksi PPPK Tahap 2

Dahsyat, Ramuan Banyu Urip Sembuhkan Segala Penyakit

Rapat KKKS Kecamatan Pasongsongan di SDN Panaongan 3: Apresiasi Prestasi Peserta Didik