Antologi Puisi Fragmen Nasib (11)
Karya: Yant Kaiy
Suara-suara Malam
malam menggantung di sepanjang jalanku
kerikil acapkali merubah liku
hidup kesekian kalinya
tak jelas mata meraba dikegelapan malam ini
hanyalah
suara-suara binatang menuntun takdir
terpuruk diri, halimun
beterbangan
disekitarku menyapa pepohonan
ada bertangkai
bunga berguguran
kubawa naluri mendendangkan nyanyian jiwa
setiap saat membawa teka-teki dunia
sekali lagi
kuberteriak, hanyalah gema menyahut
selebihnya
kebingungan tanpa nakhoda
berlayar sepuas
hati meratap sepuas jiwa
membiarkan angan
nelayangg tersapu
mendung kelabu
berjerawatkan
bintang kesucian
itikad
harapan datang seketika menyapu lara
luas bahagia tercipta diantara desingan peluru lelah
suara-suara malan
seperti ini
melayangkan
pikiranku pada peristiwa tiga tahun lalu
di
lensa mataku tergambar jelas
sketsa
berhiaskan kengerian bau darah
detak jantung
berpacu dengan langkah tak adil
sesekali kuterjaga
bermandikan peluh lara
menghantam teguhnya karang asa
terbengkalai
barangkali
kodratlah wujudkan ini semua
meresapi apa yang sudah terlampaui
merenungi kesesatan masa kecilku
pernah kujalani kepicikan lingkungan tanah
kelahiran
tertawa dan menangis milikku
bermain dengan
kawan seperjuangan
lelah berbaur letih
kemarahan menerpaku selalu saban hari
aku tak mengerti apa aku ini memang benar bersalah
hanyalah berkaca
pada keadaan kudapatkan itu semua
jika datang malam kesepian
berkali pula ingatanku ternatal
lalu
kebimbangan menyirami emosi diri
terpanggang derita tak pernah takluk
segala rahasia Tuhan termiliki insan sepertiku
terpaksa kutidurkan
membiarkan tubuh berhenti
entah sampai kapan kumenantinya.[]
Sumenep, 03/08/1988
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.