Antologi Puisi Fragmen Nasib (12)



Karya: Yant Kaiy

Mengendor Dayaku

surat menumpuk di meja belajarku

persahabatan buahkan pengalaman saling lempar masalah

tersungging seutas tawa di fragmen lukisan asa

berpegang pada kebimbangan menggunung

misteri menyapa antara lenguh dan hasrat membara

aus sengketa semusim drastis tergadaikan

 

terpanggang dilingkup harapan meratap dikesunyian malam

rahasia kehidupan pun terkuak merangkai gamang

duhai permata hidupku, kau selalu hadir

acapkali mengendor dayaku dipenantian musim rindu

kau buat sebegini tega merampas kuasaku selaku lelaki

kalau memang benar, kapankah kubangkit lagi

 

seolah percuma menenteng beragam nista diperjalanan ini

kutahu dan kusadari semua semata-mata cobaan

akankah semua pasti berakhir?

melupakan tak tega, merahasiakan tak kuasa

airmata berderai, membanjiri sungai asa

lalu kemana wajahku terbuang

haruskah kuslmpan dan terus kusimpan?

 

jangan biarkan aku terus menderita, sahabat penaku

mengertilah barang sedetik akan luka menganga

meski tanpa dermaga, bersandarlah bersama bahteramu

menepilah, biarkan angin berlalu

songsonglah kebahagianmu

walau dibanting debur ombak terlalu menyakitkan

aku mengerti, kau bangkit dari ketakberdayaanku

lalu untuk apa kau susun keharmonisan persahabatan kita?

Sumenep, 02/08/1988