Antologi Puisi Fragmen Nasib (3)
Karya: Yant Kaiy
Kegamangan Menumpuk
pagi ceria harí
baruku di gerbang pendidikan
kadang tawa tak terkendalikan meluncur dari gendewanya
sepotong asa
bergayut pada pohon sepanjang lorong
mesra tiada
bandingnya, lucu terpapar di lingkup desahnya sesekali
luruh pergaulan
semusim merendahkan diri selalu,
lepas keyakinanku
bermandikan resah tiap langkah. terantuk lara gelap terasa
merenungkan nasib,
acapkali dengki lahir ke benak
selaksa suram
pandanganku bagi masa depan. duh, rasanya perih
lupa semua pijakan
kaki, dimana semula kuberdiri
mematangkan beban
mendekap cita menampar atma lemah
tersusun rapi dalam
lemariku lembaran gundah
meraup beragam suasana sekolah. tak nyenyak tidurkan angan
padahal, selimut telah kuhadangkan menangkis serangan gundah
pikiranku berbaur penderitaan tak kunjung aus
tersiram
hanya keteguhan
iman barangkali. kutak
terbiasa bersikap begitu
darí sekian baris
kegamangan berceceran di lantai bumiku
hampir saja terbuang
dari kegembiraan menggelegak
yang terkapar
berbaur ke penjuru nista, lebih mendera
terurai cemooh
sesekali menancap, terpenjara halusinasi diri
hatiku gempa,
jiwaku lebur kesekian kalinya
mataku tak dapat
lagi menangkap kalimat sakti
lenyap,
suram harapan disapu lara tak berpantai
membias keletihan
duduk dan berpikir tentang apa saja.
Sumenep, 23/07/1988
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.