Antologi Puisi Fragmen Nasib (6)
Karya: Yant Kaiy
Lagu untuk Sahabat
kurasakan sesak
nafasku merenda langkah
duduk menyendiri
menghitung bintang
seringkali
tertangkap panca indera
keinsyafanku jadÃ
mualim perjalanan ini memanggilku
segala aral
mematangkan tekad bulatku
berderai usia membuih
di lingkaran mimpi,
ada nyanyian
merajuk sikapnya kutak mengapa
terbiasa tak enak
dudukku menanti kekaribanmu
mungkin cintaku terlalu tinggi menggapai impian
barangkali terlalu menjulang gunung
niatku
semestinya kau
mengerti tentangku dari sekian lama
kita bergandeng
tangan berdiri bak arca tanpa haluan
sesekali kita beda
persepsi membuncah,
dan kau tak pernah berhenti melemparku
bukankah
dari semula kita sama-sama menderita
cakrawala
menundukkan kelopak bunga kita
seolah kau bangga menyaksikanku
terpuruk
berlumur darah, air mata tak ternilai membanjir.
Sumenep, 24/07/1988
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.