Antologi Puisi “Tawa Terperosok Duka” (21)



Karya: Yant Kaiy

Bangun Malam

bila penat menggeliat

kubaringkan kacau di selimut gelap

terpejam dalam kurungan angin

kurasakan nikmat mengalir

mengikis sejenak kebimbangan

menguap tanpa batas, lepas

 

bila kuterbangun di mandala malam

kuteriak pada sunyi nan hening

kutumpahkan semuanya

kulemparkan bersama kidung nurani

selalu kubegitu sebelum membeku

diterkam kilas-balik kekecewaan

masih membekas di ingatan

yang masih belum tuntas.

Pasongsongan, 27/12/95

 

Mana Kubisa Tahan…

sering kumembayangkan impian

hidup bersama dengan seorang dara

pada satu atap berbunga-bunga

dalam satu ikatan resmi

 

lalu punya anak cukup banyak

penuh kasihm, tulus dan pengertian

penuh canda seta tawa

selalu setia mengarungi suka-duka

o, betapa bahagianya keharmonisan itu

apalagi tidak sampai minta macam-macam

mau mensyukuri apa adanya

 

namun perempuan masa kini sulit

unumnya kemewahan jadi impiannya

lantas dirinya tinggal bersenang-senang

merias diri semolek mungkin

untuk mendapetkan pujian,

sanjungan dan kemasyhuran

 

sang suani bekerja mati-matian

tak jarang kepala jadi kaki

hanya demi anak-istri tercinta

O, begitu menakutkan.

Pasongsongan, 28/12/95



Komentar

Postingan populer dari blog ini

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta

Anak Yatim di SDN Panaongan 3 Terima Santunan dari BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Kabupaten Sumenep

Saran Agus Sugianto dalam Rapat KKG SD Gugus 02 Pasongsongan

Agus Sugianto Sependapat dengan Pengawas Bina SD, Dorong Pengurusan Izin Operasional TK Satu Atap

Cara Penggunaan Ramuan Banyu Urip Sesuai Anjuran MS Arifin

KKG SD Gugus 02 Pasongsongan Gelar Rapat Penyegaran dan Konsolidasi

Abah Asep, Perjalanan Panjang Sang Pejuang Herbal Therapy Banyu Urip