Antologi Puisi Fragmen Nasib (30)
Karya: Yant Kaiy
Lautan
Puisi
tiap detak jantung
mengalir puisi
menumpuk diantara kian tersiksanya raga
keberadaan diri serba pas-pasan berbunga duka
sekerat derita bermandikan air mata darah
sampanku diombang-ambingkan
puisi
menghalau tenggelam
kosa kata
sepotong rembulan menghias langit
mengkristal di lautan angan
layar pun
mengumpulkan angin
dingin mendorong bahtera
riak mimpi memainkan bendera di atas tiang
ikan-ikanku adalah lukisan nelayan ulung
entah akan menepi
dimana diri ini nanti
atau esok masih belum pasti?
aku terus terbuai
angin melelapkan impian
berbantalkan keteguhan, ketabahan, kesabaran…
dan
entah apa lagi
bintang bertaburan
merupakan kisah seniman
tertelan mega-mega penghabus panorama
ketidakmengertianku lahir dari hakikat ikhtiar
berteriak tanpa
suara, jauh dari kebisingan
disinikah aku akan menyelesaikan,
bidang penderitaan
selamanya?
hidup terasing, terlupa, tersiksa…
dari beragam fitnah mendera
untuk apa lagi menyesalkan pengembaraan
justru mesti diterima dengan lapang dada
semuanya telah
terjadi pada diri
sendiri
orang-orang mengatakan begitu
karunia Tuhan tak terelakkan
simbol manusia sukses di alam fana.
Sumenep, 17/08/1988
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.