Antologi Puisi Fragmen Nasib (34)
Karya: Yant Kaiy
Setetes Kebencian di Gunung Keresahan
hati mulai
tak peduli
ikhtiarku
bukan lagi bermakna perjuangan
pengorbanan begitu
panjang
tertulis
bergunung prasangka diakhir cerita
deras, membanjiri
ladangku
kutakkuasa bertahan di muara adab
menentang beragam
keserakahan
menyiksa raga tanpa
iba
keresahan pekat
warnanya
kuterdepak menyesali ulah angkara murka
yang melekat di
batok kepala batunya
hanyalah penyesalan
menggantung di dada
punah kesabaran mengeram tererosi benci
semua emosi
tercurah
terbelenggu petir
kekuasaan
kubasuh peluh
dengan sapu tangan
berkolam-kolam air mata
senantiasa
berkobar api kebencian
terjungkal tubuh
tak berdosa
di lembah lumpur
duka tak
berpantai
adalah kenistaan
menyiksa sesama
walau Tuhan pasti
mendengar
segala keresahan umat manusia
hanya
keimanan melumuri hati
orang-orang
mulia
aku
percaya Tuhan melihat
semua
tindak-tanduk insan di bumi
biarlah kuserahkan
semuanya.
Sumenep, 19/09/1988
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.