Antologi Puisi Fragmen Nasib (40)
Karya: Yant Kaiy
Akhir Agustus
1
problema mengguncang gunung keyakinan
silih-berganti
menyerang tanpa ampun
setelah
di lapangan volly ball
tawa
dan canda menghiasi liku hidup
2
teman sekolah mulai
berdatangan
tanya sini tanya
sana
akrablah suasana, bersahaja
kupolesi beragam
cerita pembawa berita
berlomba
menaklukkan puing
kemelaratan
mengeram sulit terelakkan
3
asmara mencambuk keraguan-keraguanku merawat beraneka
halusinasi terbawa halimun mengembara, menyusuri rimba kenistaan dengan bahtera
diombang-ambingkan angin musin ke nadi-nadi kehidupanku. pagi sampai
sore buah kenangan begitu mulus bergelinding
kesebuah slogan asa merenda semangat tersisa. tanpa bisa dihindari tangis sesekali menetaskan lamunan diantara
rimba mengubur kelaknatan memberondong raga terus
menyobek tanpa ampun lagi. telah tertata kegamangan lenyapkan permusuhan dan berkobarlah
rindu menyiksa tidur beralaskan
kabut mimpi terteror putus tali kemesraan mengurung lamunan tiada bertepi. aku tetap berupaya bangkit dari lemah pikiran mencoba menggali
nostalgia bagi keberlangsungan keceriaan pagi berkabut.
4
kubangun dari tidur
melelahkan segala
persendian
semalaman kutakdapat pejamkan kenangan manis itu
khayalan melambung ke awang-awang tanpa nakhoda pembawa tujuan
akhirnya bintang menuntun kemana seharusnya kaki
melangkah
kurahasiakan tentang perkelahian pada angin kemarau
agar kutak terdampar pada kegelapan liku hidup.
Sumenep, 28/08/1988
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.