Istriku di Pelukan Pria Lain
Pentigraf: Yant Kaiy
Aku
tak sanggup membendung luapan lahar kecewa dari sekian lama derita merenggut
bahagia. Barangkali air mata tidak bisa lagi mewakilkan segenap lara menghujam
jiwa. Terpatri kuat. Lantaran mereka tak percaya kalau diriku baik-baik saja;
tak pernah berubah sikapku menghadapi situasi pelik ini.
Harga
diriku ternoda. Aib itu melumat habis menara rumah tangga kami. Bukan tak
sanggup aku mengangkat senjata tajam untuk menghabisinya. Tapi istriku punya
jalan lain menempuh bahagia. Kedua anakku ikut mereka. Meninggalkan rumah kecil
hasil jerih-payahku sebagai kuli angkut di pasar.
Jujur,
aku tak mau jadi pembunuh. Biarlah mereka bahagia. Tuhan Maha Tahu yang benar
dan gelap. Semua perilaku hamba-Nya bakal mendapat ganjaran setimpal. Mau apa
lagi…[]
Pasongsongan, 25/7/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.