Derita Guru Honorer Sumenep



Catatan: Yant Kaiy

Bersabar merupakan kata kunci mengobati kecewa. Walau terasa sesak di dada. Lebih-lebih bagi guru honorer alumnus sarjana pendidikan agama Islam. Dimana mereka termarjinalkan lantaran tidak mendapat jatah berkompetisi di ajang tes PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

 

Angin segar rekrutmen juga mengandaskan impian manis guru honorer yang telah ikut tes PPPK tahap I. Diantara mereka banyak gagal mencapai passing grade: Sebuah ketetapan tak ada nilai tawar.

 

Di Kota Keris Sumenep passing grade PPPK guru itu  sebanyak 320 divisi teknis. Menurut para guru honorer, hal itu tidak masuk akal dan sulit untuk dijangkau. Sejatinya masa dedikasi terlama sebagai guru honorer jadi skala prioritas. Itu baru adil.

 

Penyelenggaraan tes PPPK 2021 kali ini boleh dibilang telah mengesampingkan nilai-nilai kultur sosial. Menumbangkan amanat penderitaan guru honorer. Tidak mengakomodir aspirasi kesejahteraan hidupnya. Dimana mereka sudah berjuang dan berkorban mencerdaskan kehidupan putra-putri generasi bangsa ini.

 

Bravo bagi guru honorer. Tetap semangat kendati usia kian senja. Yakinlah, takkan sia-sia semua amal kebajikan itu.[]

 

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Sosialisasi Persiapan Seleksi Kompetensi CPPPK 2024 Tahap II di SDN Pasongsongan 1 Sumenep

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Kepala SDN Panaongan 3 Sumenep, Sibuk di Masa Libur Sekolah 2024

Apresiasi Tim Penilai Kinerja terhadap Kepala SDN Panaongan 3 dalam Program Literasi dan Numerasi

Kepedulian Agus Sugianto dalam Membantu Guru Honorer pada Seleksi PPPK Tahap 2

Dahsyat, Ramuan Banyu Urip Sembuhkan Segala Penyakit

Rapat KKKS Kecamatan Pasongsongan di SDN Panaongan 3: Apresiasi Prestasi Peserta Didik