Waswas
Pentigraf: Yant Kaiy
Selalu
waswas menyerbuku tiap ada impian datang. Jiwa jadi gelisah berlebihan, takut
berkepanjangan sebelum masanya. Aku terkulai pasrah. Trauma itu mengikuti tiap
detak jantung, menyatu tanpa mau kompromi.
Hingga
punya anak dua, aku tak bisa berpijak pada hasrat diri. Meski banyak sahabat
bilang kalau aku sudah dewasa. Namun nyatanya, siksa itu tak gampang ditebang
oleh motivasi.
Kendati
hidup menuju kematian, tak sudi diri ini kalah oleh siksa dunia. Saat ternatal
keping kesadaran seperti itu, esoknya berubah tanpa bisa terkendali. Bagai
embun pagi, mudah lenyap ditelan mentari.[]
Pasongsongan, 17/9/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.