Berkorban dan Selalu Mengalah



Pentigraf: Yant Kaiy

Mereka selalu meminta lebih dari apa yang kupunyai. Terjatuh ke jurang paling dalam rasanya tatkala semua yang kukorbankan menguap ditelan malam. Memang, semua perbuatanku ikhlas adanya. Mereka melupakan hasrat orang lain. Mengedepankan kepentingan diri ketimbang cinta.

 

Tidak menghiraukannya merupakan jalan terbaik. Barangkali menjaga jarak, mengaburkan kebencian, menenggelamkan diri pada kesibukan kerja apa saja yang mesti kusikapkan.

 

“Untuk apa memikirkannya. Kau bisa sakit sendiri. Kendati dia orang terdekat sekalipun. Bukankah dia yang mengkhianati cintamu,” tegas sisi hatiku.[]

 

Pasongsongan, 24/10/2021



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Kepala SDN Panaongan 3 Sumenep, Sibuk di Masa Libur Sekolah 2024

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

Apresiasi Tim Penilai Kinerja terhadap Kepala SDN Panaongan 3 dalam Program Literasi dan Numerasi

Kepedulian Agus Sugianto dalam Membantu Guru Honorer pada Seleksi PPPK Tahap 2

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

Therapy Banyu Urip Cabang Bekasi Gelar Pelatihan Offline dan Online Bersama Puji Suwok

Sutiksan Terpilih sebagai Ketua KPRI 'Karya Baru' Kecamatan Pasongsongan