Mendung Berarak
Pentigraf: Yant Kaiy
Sontak
dendamku mencair demi melihatnya tak bisa berbuat apa-apa lagi. Pilu berbaur
iba menyapu bersih butir-butir congkak. Inilah hakikat hidup. Kemenangan hanya
sesaat menghinggapi langkah diri. Aku tak bisa melontarkan kata-kata di
hadapannya.
Diatas kursi roda ia didorong oleh anak perempuannya menuju acara bakti sosial: Pengobatan tradisional gratis. Ia menyapaku begitu lirih. Hampir tak terdengar. Tangannya tak bisa digerakkan. Dulu ia sering menggendongku.
Setelah basa-basi sebentar, aku segera meninggalkan mereka. Dari ujung mata dapat kutangkap, bahwa ia ingin berbicara banyak.[]
Pasongsongan, 25/11/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.