SDN: Rekreasi atau Haflatul Imtihan
Catatan: Yant Kaiy
Sebagian
besar Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Keris Sumenep cenderung memilih
berwisata pada masa libur sekolah. Terutama pada waktu memasuki musim libur
kelulusan bagi kelas VI.
Kegiatan
rekreasi ini dinilai positif bagi banyak tenaga kependidikan untuk mengenal
wisata dan budaya daerah lain. Tapi sisi lainnya, wali murid terbebani soal
anggaran. Lantaran biaya transportasi dan tiket masuk tempat wisata, plus uang
jajan anak didik tidak sedikit.
Berbeda
dengan Lembaga Pendidikan Islam (LPI), mereka lebih memilih Haflatul Imtihan
sebagai bentuk lepas-pisah peserta didiknya.
Pada
dasarnya Haflatul Imtihan diisi oleh kegiatan lomba-lomba, mengasah kecerdasan
dan ketangkasan para siswa.
Biasanya
penutupan Haflatul Imtihan diisi acara doa bersama dan pengajian. Seluruh
komponen tenaga kependidikan dilibatkan, termasuk komite sekolah, tokoh
masyarakat setempat dan wali murid. Mereka lebur jadi satu, bersuka-cita.
Jurus
ini ternyata signifikan dalam menjaring peserta didik baru. Tak ayal LPI lebih
diminati calon wali murid baru ketimbang SDN. Tak berlebihan pula kalau
akhirnya SDN peserta didiknya bisa dihitung dengan jari.[]
Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.