Cerita dibalik Pasien Buta Warna
Ibu pasien buta warna dari Jambi (kiri) bersama jurnalis apoymadura.com. (Foto: Yant Kaiy)
"Saya agak khawatir, takut anaknya tidak kerasan. Maklum, sebelumnya kami tidak pernah pisah," ujar wanita beranak dua dari Jambi ini kepada apoymadura.com.
Tapi kekhawatiran itu sirna setelah tahu anaknya mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Tampak teman-teman barunya, sesama pasien buta warna saling mensupport. Karena mereka sama-sama dari luar kota.
"Insya Allah, lusa saya balik ke Jambi karena anaknya sudah cukup kerasan," komentarnya lebih jauh.
Hal senada diungkapkan ibu pasien dari Palembang. Dirinya akan pulang lusa seiring anaknya tidak keberatan kalau ditinggal. (Kay)
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.