Pengalaman Pasien Therapy Banyu Urip

MS Arifin (nomor tiga dari kiri) bersama para pasien dari Medan. (Foto: Yant Kaiy) 


Yogyakarta - Berikut ini kita akan menyimak beberapa pengalaman pengguna Ramuan Banyu Urip yang diambil dari GMaps Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. Rabu (26/10/2022). 

1. Fatim Semakerrong
Semua pola hidup sehat banyak orang yang sudah tahu. Olah raga pagi, istirahat cukup, tidur tidak terlalu larut malam, jauhi minuman keras; itu sebagian pola hidup sehat yang salah satunya penting diaplikasikan dalam kehidupan ini

Tapi sedikit sekali manusia di zaman ini yang setia dan mau menerapkannya. Padahal mereka tahu betapa mahalnya arti sehat itu sendiri.

Maka jangan salahkan tubuh ini bila kemudian sakit datang menghampiri. Atau menyalahkan orang lain sebagai penyebab dirinya sakit. Naudzubillah.

Saya mencoba bersikap bijak dalam menyiasati penyakit yang menyerang keluarga kami. Selalu saya sedia Ramuan Banyu Urip di rumah. Sedia payung sebelum hujan.

Saya membeli Ramuan Banyu Urip lewat online langsung pada cabang resmi. Ya, maksudnya agar tidak dapat barang palsu.[]


2. Nahrawi Sale
Saya punya pengalaman sakit gigi yang sembuh dengan Ramuan Banyu Urip. Mungkin pengalaman sakit gigi ini agak sepele, tapi tetap saja sakit gigi sangat mengganggu semua aktifitas kita seharian.

Ketika saya masuk kerja sebagai guru honorer SD Negeri di Sumenep, tiba-tiba sakit gigi itu menyerang saya tanpa pamit. Kepala rasanya mau pecah. Ingin rasanya menangis di depan para murid. Tapi itu tak mungkin aku lakukan.

Jam istirahat, saya ke kantor tidak banyak bicara. Selalu saya pegang pipi kanan menahan sakit menusuk ke seluruh wajah.

Tatkala ada seorang guru bertanya, saya hanya bisa memberi isyarat, bahwa saya lagi sakit gigi. Tiba-tiba seorang guru memberi  botol kecil  bertuliskan Ramuan Banyu Urip. Saya disuruh mengusapkannya di pipi kanan, tempat dimana gigi sakit.

Teman kerja itu mengambil kapas yang dibasahi Ramuan Banyu Urip dan diletakkan pada gigi yang sakit.

Tiba-tiba sakit bercampur nyeri itu perlahan hilang sedikit demi sedikit. Sampai akhirnya sembuh.[]


3. Nur Aminah
Infeksi lambung membuat aku harus hati-hati mengonsumsi makanan. Kalau salah bisa fatal dan bisa masuk rumah sakit.

Atas saran terapis Sugiono dari Komunitas Therapy Banyu Urip Pusat Madura, saya menggunakan Ramuan Banyu Urip sesuai petunjuk dia. Saya melakukan pengobatan secara mandiri di rumah.

Pelan tapi pasti akhirnya saya sembuh  dari penyakit  infeksi lambung. Ramuan Banyu Urip  memang luar biasa dahsyat.[]


4. Yusuf Pakotan
Penyakit gatal-gatal seluruh tubuh sejak menikah tidak pernah hilang. Membuat kulit tubuh menebal dan kering.

Kalau makan ikan laut semalam suntuk gatal-gatal tersebut menyiksa. Sungguh suatu penderitaan teramat menyiksa.

Obat dan suntik dari dokter tidak menurunkan tingkat gatal tersebut. Begitu  juga ramuan rebus tiga kali sehari saya minum, masih lumayan hanya menekan tingkat gatal saja. Tak ada tanda-tanda akan sembuh.

Kalau keluar rumah saya seringkali mengenakan baju lengan panjang. Malu kadang rasanya.

Suatu ketika istri mengajak untuk berobat ke Therapy Banyu Urip, saya sedikit malas karena saya sering berobat ke klinik semacam itu, tapi tidak hasilnya.

Mau tak mau saya pun menuruti ajakannya agar tidak membuatnya kecewa.

Sampai di tempat klinik Therapy Banyu Urip, saya ditangani langsung CEO Therapy Banyu Urip, Bapak MS Arifin.

Awal mula saya disuruh minum ramuan dan gurah dibawah lidah. Setelah itu Ramuan Banyu Urip dibalurkan ke sekujur tubuh. Rasanya segar dan agak perih.

Hanya sepekan pengobatan yang saya lakukan, tapi penyakit gatal saya sembuh.[]


5. Hidayati Lita
Penyakit yang saya derita adalah adalah kanker hidung. Itu gara-gara mencabut tahi lalat yang tumbuh di hidung. Luka itu terus membesar sampai menghabiskan hidung saya.

Darah dan nanah pelan tapi pasti mengucur dari seluruh luka.

Harapan hidup terus menipis. Walau beragam motivasi datang dari orang-orang terdekat, tetap saja gelisah membanjiri segenap ruang nafas di dada.

Beraneka petunjuk pengobatan alternatif terus saya jalani. Akhirnya saya jatuh miskin. Beruntung istri dan anak tetap setia tanpa jijik membersihkan luka setiap hari.

Mau apalagi. Detik-detik kematian terus menghampiri.

Hingga suatu ketika saya diantarkan adik istri (ipar) berobat ke Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta.

Di pengobatan herbal inilah harapan hidup kembali lahir.

Selama 11 hari saya menjalani rawat inap di tempat ini. Saya pun diperbolehkan pulang karena sudah sembuh.

Ajaib. Hidung saya mulai tumbuh, walau tidak sempurna. Karena daging di bekas luka tumbuh dengan sendirinya.

Inilah kelebihan dan kehebatan Ramuan Banyu Urip.[]

Demikian lima ulasan terbaik dari pasien Therapy Banyu Urip. Dari kelima ulasan tersebut bisa ditarik kesimpulan tentang kemanjuran Ramuan Banyu Urip. (Kay) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Sosialisasi Persiapan Seleksi Kompetensi CPPPK 2024 Tahap II di SDN Pasongsongan 1 Sumenep

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Kepala SDN Panaongan 3 Sumenep, Sibuk di Masa Libur Sekolah 2024

Apresiasi Tim Penilai Kinerja terhadap Kepala SDN Panaongan 3 dalam Program Literasi dan Numerasi

Kepedulian Agus Sugianto dalam Membantu Guru Honorer pada Seleksi PPPK Tahap 2

Dahsyat, Ramuan Banyu Urip Sembuhkan Segala Penyakit

Rapat KKKS Kecamatan Pasongsongan di SDN Panaongan 3: Apresiasi Prestasi Peserta Didik