Penyembuhan Penyakit Lewat Herbal
SITUBONDO, apoymadura.com - Terhitung sepanjang 2022, penjualan ramuan Herbal Gondo Wangi, Herbal Gondo Kusumo, dan Herbal Gondo Netro terus mengalami peningkatan signifikan. Penjualan ramuan tersebut berdasar pada catatan yang ada di bagian admin penjualan Terapi Gondowangi Bondowoso.
Pendapatan terbesar ketiga ramuan berkhasiat nyata tersebut dihasilkan dari penjualan offline. Tentu hal itu terjadi bukan tanpa sebab.
"Penjualan online memang rendah. Karena pembelian ramuan kami umumnya datang dari pasien yang menjalani terapi di klinik Terapi Gondowangi. Untuk 2023 nanti, kami akan senantiasa menyiapkan produk-produk herbal kami di pasaran," janji Supriyadi, owner Terapi Gondowangi Bondowoso. Senin (14/11/2022).
Beberapa toko online legal nantinya akan dibangun lewat komunitas Gondowangi. Manager komunitas toko onlinenya dari orang yang amanah tentunya.
Dia juga memaklumi atas kekecewaan sebagian pembeli ramuannya lantaran banyak permintaan ramuan setiap hari. Hal itu terkait dengan tidak adanya beberapa bahan dasar herbal untuk ramuannya di alam. Kecuali harus membudi-dayakannya sendiri.
"Waktu kami lebih banyak dihabiskan untuk menangani pasien yang datang ke klinik. Sedangkan alokasi waktu saya meracik ramuan tinggal sedikit sekali. Selama ini kami tidak punya asisten. Disinilah persoalan sesungguhnya," ungkap Supriyadi serius.
Bahan-bahan ramuan produknya memang ada yang sukar didapat di alam. Kalaupun ada, namun tidak banyak. Ada tumbuhan yang sengaja ditanam dan dibudidayakan di belakang rumahnya. Supriyadi menyiasati hal itu agar khasiat ramuannya tetap tidak berubah.
Tatkala apoymadura.com bertanya: Dapat dari mana ilmu meracik jamu?
"Sejak kecil saya belajar pada kedua orang tua sendiri, karena mereka acapkali meracik jamu tradisional manakala diantara anak-anaknya sedang mengalami sakit. Kadang ada pula tetangga yang memintanya dibuatkan jamu tradisional. Kedua orang tua saya tak pernah menjual-belikan hasil meracik jamu pada mereka. Dari banyak melihat itulah, akhirnya saya bisa mencintai pekerjaan ini sepenuh hati," katanya.
Diakui oleh Supriyadi, tidak hanya didapat dari kedua orang tuanya ilmu tentang meracik ramuan tersebut, dirinya banyak pula belajar pada seorang pakar pengobatan tradisional Tionghoa. Kebetulan di lingkungan rumahnya ada keluarga Tionghoa yang suka berbagi tentang khasiat tumbuhan tertentu.
Mix (perpaduan) ramuan miliknya dan resep dari Tionghoa tersebut menambah daya dahsyat dalam menyembuhkan penyakit.
"Kehebatan dari ramuan kami yakni mampu memberantas sebuah penyakit ke akar-akarnya. Kalau hal itu bisa diibaratkan penyakit adalah sebatang pohon pisang. Jika akarnya tetap tertancap ke tanah, maka bisa dipastikan berkembang-biak dilain waktu. Sebaliknya, kalau pohon pisang dicabut dengan semua akarnya, insya Allah tidak tumbuh pohon pisang lagi," ucap Supriyadi.
Cara logis untuk sembuh dari penyakit adalah kembali ke alam. Memang Allah Maha Bijaksana, jalan kesembuhan lewat berbagai cara, tambah Supriyadi. Inilah wujud keadilan Tuhan. [Kay]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.