Cari Cuan Via Sosmed


Catatan: Yant Kaiy

Dimana-mana marak masyarakat mencari cuan di dunia maya. Entah itu menggunakan aplikasi sosial media (sosmed), game atau lainnya. Masyarakat berlomba-lomba mengadu peruntungan, siapa tahu nasib baik lagi berpihak padanya. Janji-janji manis dari pembuat aplikasi selalu menghampiri tiap individu pengguna smart-phone. Umumnya penawaran itu lewat iklan.

Diantara sekian banyak yang sukses mengeruk keuntungan dari aplikasi tersebut, banyak pula dari mereka gagal panen duit. Otomatis berjibun kekecewaan menelikung asanya. Bagaimana tidak kecewa. Sebab kerja keras dan pengorbanan waktu serta biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Sungguh amat menyedihkan.

Biasanya, pada awalnya sosmed penghasil uang menetapkan aturan main tidak terlalu ketat. Tapi ketika orang-orang mulai banyak menyukai, plus pemasang iklan bertambah meningkat jumlahnya, lalu pemilik perusahaan mulai menetapkan peraturan beraneka warna. Alasan pemilik perusahaan, hal itu demi keadilan. Itu sah-sah saja.

Perusahaan sosmed kemudian mempeti-eskan pemilik akun kedalam daftar hitam yang terdeteksi curang. Sehingga tidak ada kans bagi pemilik akun untuk menikmati tetesan cuan kembali.

Aplikasi Sosmed Tanah Air

Kita tahu raksasa perusahaan sosmed umumnya berasal dari luar negeri. Sadar tidak sadar, perusahaan sosmed itu telah melakukan aksi “menguras” uang masyarakat Indonesia. Bukankah pengguna sosmed harus membeli pulsa atau langganan wi-fi sebelum berselancar di dunia maya. Kita tahu sebagian uang pulsa itu masuk ke kantong perusahaan sosmed tersebut.

Lantas, apakah ada aplikasi sosmed dalam negeri? Ada, tapi kebanyakan dari mereka perusahaan kecil yang tak menjanjikan cuan menggiurkan. Wajar kalau akhirnya sepi peminat. Padahal bukan tidak bagus aplikasi buatan anak bangsa tersebut.

Apa mungkin penopang finansialnya tidak mumpuni? Atau mungkin faktor manajemennya tidak sekeren perusahaan sosmed asing? Entahlah. Realitanya kita hanya jadi objek. Kita hanya jadi “korban” perusahaan aplikasi asing.

Padahal sudah saatnya Indonesia memiliki aplikasi sosmed membanggakan supaya kita tidak melulu jadi tumbal. Ayo bangkit anak bangsa.[]

- Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Kepala SDN Panaongan 3 Sumenep, Sibuk di Masa Libur Sekolah 2024

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

Apresiasi Tim Penilai Kinerja terhadap Kepala SDN Panaongan 3 dalam Program Literasi dan Numerasi

Kepedulian Agus Sugianto dalam Membantu Guru Honorer pada Seleksi PPPK Tahap 2

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

Therapy Banyu Urip Cabang Bekasi Gelar Pelatihan Offline dan Online Bersama Puji Suwok

Sutiksan Terpilih sebagai Ketua KPRI 'Karya Baru' Kecamatan Pasongsongan