Elegi Youtuber Pasongsongan
Catatan: Yant Kaiy
Pekan
keempat Februari 2023 kemarin, saya bersama salah seorang youtuber dari
Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep mengikuti acara pengajian umum. Jamaah
yang hadir lumayan banyak. Terdiri dari laki-laki dan perempuan. Walau pada
pertengahan acara suasana gerimis, namun para hadirin tidak beranjak dari
tempat duduknya.
Salah
sebuah masjid di kawasan selatan Kecamatan Pasongsongan menggelar acara
memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Sedangkan dai yang memberikan
siraman rohani dari Pamekasan. Dai kondang memiliki ribuan fans ini jam
terbangnya padat saban harinya. Siang hari ini berceramah di dua tempat.
Demikian pula pada malam harinya. Sungguh luar biasa.
Bahkan
menurut informasi, dia sudah menutup pintu bagi pengundang karena jadwal
ceramahnya sudah terisi semua untuk 2023. Saya fikir, tentu pundi-pundi duitnya
cukup lumayan karena amplop sekali mengisi acara pengajian berkisar satu hingga
dua juta rupiah.
Ketika
dai naik panggung kehormatan, saya bertanya pada youtuber disamping saya,
kenapa dirinya tidak mengambil video.
“Tidak
sembarang youtuber diperbolehkan mengambil video dai ini, Mas. Ada aturan tidak
tertulis, hanya beberapa youtuber saja yang diperkenankan mengambil video kiai
ini. Sudah ada komunitasnya,” terangnya.
Saya
kaget bukan main. Sebab saya tahu banyak tentang kerja youtuber. Tidak semuanya
youtuber kaya karena menggeluti platform sosial media Youtube. Tidak jarang ada
sebagian dari mereka channelnya ditutup oleh pihak Youtube karena melanggar
aturan komunitas.
Sejatinya
dai berasal dari Pamekasan tersebut banyak berterima kasih kepada youtuber yang
turut melambungkan namanya. Bisa jadi dia tidak akan ada apa-apanya kalau saja
tanpa publikasi.[]
- Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.